Vientiene, Laos (ANTARA News) - Gerakan yang ditampilkannya cukup indah saat berada di atas pentas pada kompetisi nomor Poomsae cabang taekwondo, dan pukulan dan tendangannya menjadi gaya tersendiri saat atlet ini tampil membela Indonesia di ajang SEA Games XXV Laos.

"Saya harus fokus kepada gerakan tangan dan kuda-kuda, karena di sini banyak dinilai sebagai akurasi," kata peraih perunggu cabang taekwondo nomor Poomsae, Lessitra Draningrati, mengomentari tentang penampilannya di ajang pesta olahraga Asia Tenggara tersebut, Rabu.

Atlet kelahiran Semarang 19 Agustus 1992 tersebut tampak agak pemalu, namun ketika memperagakan gerakannya tampak garang dan tegas.

"Saya pertama mengenal taekwondo saat usia empat tahun dari kakak saya yang juga atlet tapi tidak meneruskan karirnya," kata putra bungsu dari dua bersaudara pasangan Nonon Avaddy dan Mamik Sulistyani tersebut ketika menceritakan bagaimana dia bisa terjun di taekwondo.

Dia juga mengatakan tertarik dengan nomor Poomsae dikarenakan menurutnya nomor ini tidak terlalu mengandung bahaya.

"Poomsae tidak terlalu berisiko seperti nomor tanding, makanya saya menekuni saja Poomsae ini," kata atlet yang masih bersekolah di SMAN 5 Semarang itu.

Ketika ditanya apakah dirinya akan terus menekuni Poomsae dan tidak beralih ke Gyorugi (tanding), dia mengatakan tidak.

"Saya akan menekuni Poomsae, ini kan nomor baru yang baru pertamakali dipertandingkan di SEA Games, makanya saya akan menekuni ini," tambahnya. (*)