Presiden Jokowi ingin lompatan di sektor pariwisata
6 Agustus 2020 10:18 WIB
Ilustrasi. Petugas mengalungkan bunga untuk menyambut penumpang pesawat rute domestik yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (31/7/2020). Pemprov Bali mulai membuka sektor pariwisata bagi wisatawan domestik pada Jumat (31/7) dengan sejumlah persyaratan yang mengedepankan aspek kesehatan dan kualitas untuk memberi pelindungan, kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung selama masa pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pras.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menginginkan ada lompatan di sektor pariwisata Indonesia yang disebutnya memerlukan dukungan manajemen terintegrasi.
“Agar terjadi sebuah lompatan di sektor pariwisata juga pengelolaan ekosistem pariwisata dan pendukungnya,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas dengan topik Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Kepala Negara menekankan pentingnya dukungan dari dunia aviasi atau penerbangan yang betul-betul harus didesain dengan manajemen yang lebih terintegrasi.
Menurut dia, penerbangan harus lebih terkonsolidasi dari hulu sampai hilir.
“Ini yang tidak pernah dilakukan, mulai dari manajemen airlines, manajemen bandaranya, manajemen pelayanan penerbangannya,” kata Presiden.
Ia menginginkan agar hal itu tersambung dengan manajemen destinasi, termasuk juga tersambung dengan manajemen hotel dan perjalanan.
“Dan bahkan sampai kepada manajemen produk-produk lokal dan industri kreatif yang kita miliki,” katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua jatuh berada di angka minus 5,32.
“Dan saya melihat sektor yang terdampak, terkonstraksi sangat dalam yaitu di sektor pariwisata dan sektor penerbangan,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan penataan sektor pariwisata dan penerbangan
Baca juga: Wagub Bali tegaskan protokol tatanan pariwisata siap sambut wisman
“Agar terjadi sebuah lompatan di sektor pariwisata juga pengelolaan ekosistem pariwisata dan pendukungnya,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas dengan topik Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Kepala Negara menekankan pentingnya dukungan dari dunia aviasi atau penerbangan yang betul-betul harus didesain dengan manajemen yang lebih terintegrasi.
Menurut dia, penerbangan harus lebih terkonsolidasi dari hulu sampai hilir.
“Ini yang tidak pernah dilakukan, mulai dari manajemen airlines, manajemen bandaranya, manajemen pelayanan penerbangannya,” kata Presiden.
Ia menginginkan agar hal itu tersambung dengan manajemen destinasi, termasuk juga tersambung dengan manajemen hotel dan perjalanan.
“Dan bahkan sampai kepada manajemen produk-produk lokal dan industri kreatif yang kita miliki,” katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua jatuh berada di angka minus 5,32.
“Dan saya melihat sektor yang terdampak, terkonstraksi sangat dalam yaitu di sektor pariwisata dan sektor penerbangan,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan penataan sektor pariwisata dan penerbangan
Baca juga: Wagub Bali tegaskan protokol tatanan pariwisata siap sambut wisman
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: