Jakarta (ANTARA) - Serang dan Pandeglang di Banten diarahkan untuk menjadi sentra keripik talas beneng sehingga bisa memberikan peluang bagi terciptanya wirausaha baru melalui program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).

“Komoditas lokal yang dapat dikembangkan dan yang menonjol di wilayah Serang dan Pandeglang adalah talas beneng yang tidak hanya bisa diolah menjadi keripik, tapi juga dibikin tepung,” kata Koordinator Penyuluh di Banten Dudi Supriadi, Rabu.

Ia mengatakan selama ini talas beneng banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Banten untuk berbagai keperluan. Selain talasnya, daunnya pun diolah masyarakat setempat sebagai pengganti tembakau.

Baca juga: Kementan gandeng IPB kembangkan diversifikasi pangan lokal

Untuk itu dengan melibatkan para penyuluh pertanian melalui Program Kostratani, komoditas yang menjadi potensi lokal tersebut diupayakan diangkat nilai ekonominya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi menyampaikan upaya tersebut merupakan inti dari Kostratani yakni pemberdayaan usaha tani dari tingkat kecamatan.

Baca juga: Kementan perluas program korporasi tanaman pangan di 130 kabupaten

“Jadi komoditas tidak hanya terbatas padi, kalau (talas) beneng yang lebih profit dan sesuai potensi wilayah, kenapa tidak dikembangkan lebih lanjut,” kata Dedi.

Sementara itu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan peran Kostratani sangat dibutuhkan khususnya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas.

Baca juga: Perguruan tinggi dukung program pekarangan pangan lestari Kementan

Baca juga: Balitbangtan terus berinovasi hasilkan produk olahan pangan sehat