Bupati Bogor bagikan kartu tani sebagai asuransi lanan pertanian
4 Agustus 2020 22:33 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin saat membagikan kartu tani di Desa Sirnarasa, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Tanjungsari, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Ade Yasin membagikan sejumlah kartu tani untuk para petani di Desa Sirnarasa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai asuransi lahan pertanian jika terjadi bencana, seperti kekeringan.
"Jika daerah ini mengalami bencana kekeringan atau bagaimana, nantinya kartu tani ini akan mengganti kerugian sebesar Rp6 juta per hektare. Mudah-mudahan ke depan kita diberikan kelancaran dan keberkahan,” ujar Ade Yasin usai menghadiri panen raya di lahan yang berlokasi di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Selasa.
Menurutnya, kartu tani tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap petani. Ia tak ingin peristiwa gagal panen kembali terjadi, seperti yang menimpa para petani di wilayah barat Kabupaten Bogor pada awal tahun, lantaran ditimpa bencana banjir dan longsor.
"Kita harus belajar dari kejadian pada awal 2020 lalu. Dimana para petani merugi dan kehilangan lahannya. Maka dari itu, dengan kartu tani kami hadir untuk membantu meng-cover masyarakat dari segala kemungkinan. Jadi ada jaminan dari kami sebagai pemerintah. Kita kan tidak tahu kalau terjadi bencana," kata Ade Yasin.
Ia mengatakan, kartu tani ini juga berperan sebagai penyemangat untuk para petani. Pasalnya, para petani yang memegang kartu asuransi tersebut, dapat memperoleh bantuan, berupa bibit, pupuk, hingga produk bahan pertanian lainnya.
Ade Yasin menyebutkan bahwa Kabupaten Bogor memiliki lahan sawah seluas 46.559 hektare, dengan luas panen 81.660 hektare. Menurutnya, dari luas lahan tersebut, Kabupaten Bogor memiliki rata-rata produksi padi 509.119 ton pada Tahun 2019.
"Ke depan akan terus meningkat produktivitas dan nilai tambah tanaman pangan," kata Ade Yasin.
"Jika daerah ini mengalami bencana kekeringan atau bagaimana, nantinya kartu tani ini akan mengganti kerugian sebesar Rp6 juta per hektare. Mudah-mudahan ke depan kita diberikan kelancaran dan keberkahan,” ujar Ade Yasin usai menghadiri panen raya di lahan yang berlokasi di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Selasa.
Menurutnya, kartu tani tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap petani. Ia tak ingin peristiwa gagal panen kembali terjadi, seperti yang menimpa para petani di wilayah barat Kabupaten Bogor pada awal tahun, lantaran ditimpa bencana banjir dan longsor.
"Kita harus belajar dari kejadian pada awal 2020 lalu. Dimana para petani merugi dan kehilangan lahannya. Maka dari itu, dengan kartu tani kami hadir untuk membantu meng-cover masyarakat dari segala kemungkinan. Jadi ada jaminan dari kami sebagai pemerintah. Kita kan tidak tahu kalau terjadi bencana," kata Ade Yasin.
Ia mengatakan, kartu tani ini juga berperan sebagai penyemangat untuk para petani. Pasalnya, para petani yang memegang kartu asuransi tersebut, dapat memperoleh bantuan, berupa bibit, pupuk, hingga produk bahan pertanian lainnya.
Ade Yasin menyebutkan bahwa Kabupaten Bogor memiliki lahan sawah seluas 46.559 hektare, dengan luas panen 81.660 hektare. Menurutnya, dari luas lahan tersebut, Kabupaten Bogor memiliki rata-rata produksi padi 509.119 ton pada Tahun 2019.
"Ke depan akan terus meningkat produktivitas dan nilai tambah tanaman pangan," kata Ade Yasin.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: