Bandung (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR Hidayat Nurwahid menilai aksi berbagai kelompok masyarakat dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi sedunia pada 9 Desember bukan ancaman terhadap pemerintahan sehingga tak perlu disikapi berlebihan.
Kepada pers di Bandung, Senin, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI sekaligus politisi PKS ini menyatakan saat ini adalah eranya berdemokrasi sehingga berbagai aspirasi masyarakat bebas untuk disampaikan secara baik dan benar.
"Sekarang merupakan era demokrasi karena itu mari ciptakan demokrasi yang bersih, bukanlah democrazy," ujarnya.
Mantan ketua MPR ini meminta pemerintah tidak perlu menanggapi secara berlebihan aksi dalam rangka memperingati hari anti korupsi sedunia itu.
Hidayat justru mengatakan jika aksi unjuk rasa tersebut berlangsung aman, damai dan tertib, maka itu malah menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang menjunjung demokrasi secara santun dan bermartabat.
"Indonesia adalah negara yang menjunjung demokrasi yang luar biasa di Asia melalui cara-cara damai sehingga itu justru dapat bermanfaat," katanya.
Hidayat juga menyinggung upaya pemberantasan korupsi yang disebutnya dibahas pula dalam sidang pleno keempat Asian Parliamentary Assembly (APA) dan akan menjadi salah satu resolusinya nanti.
Sebagai salah satu bentuk dukungan dalam memberantas korupsi itu, pertemuan APA di Bandung juga akan dijadikan sebagai percontohan dan pembelajaran dalam memberantas korupsi di negara-negara Asia, demikian Hidayat.
Hidayat Nurwahid: Demo 9 Desember Bukan Ancaman
7 Desember 2009 17:33 WIB
Hidayat Nurwahid (ANTARA/Fouri Gesang Sholeh)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Tags: