Tren gaming di Twitter naik, game kasual jadi terpopuler
4 Agustus 2020 14:50 WIB
Seorang karyawan Twitter bekerja di depan komputer di kantor pusatnya di San Francisco, California, AS (4/10/2013). ANTARA/REUTERS/Robert Galbraith/aa.
Jakarta (ANTARA) - Twitter mencatat peningkatan volume cuitan atau percakapan tentang gaming di kawasan Asia Pasifik hingga 55 persen dan 45 persen di Asia Tenggara selama satu tahun terakhir.
"Dengan meningkatnya tren gaming di Twitter, percakapan mengenai gaming pada bulan April mencapai 247 juta Tweet di kawasan Asia Pasifik," ujar Head of Research at Twitter, APAC & MENA, Martyn U'ren, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
"Jika melihat kembali bagaimana gaming berkembang, itu merupakan hal yang luar biasa. Dari konsol game berukuran besar yang merupakan mesin gaming satu-satunya hingga ponsel pintar berlayar 5 inci yang berisi banyak game seru," dia melanjutkan.
Berdasarkan survei Twitter mengenai motivasi gaming yang melibatkan lebih dari 11.300 sampel pada April di Singapura, Indonesia, Filipina, Thailand dan India, pengguna Twitter memainkan beberapa macam game.
Baca juga: PUBG Mobile kenalkan fitur kesehatan bagi pemain Indonesia
Beberapa game yang banyak dibicarakan di Asia Pasifik termasuk Animal Crossing, Fortnite, League of Legends, and PUBG.
Di Indonesia, percakapan tentang gaming di Twitter meningkat sebesar 55 persen tahun-ke-tahun (April 2019 - Mei 2020).
Survei tersebut juga mengungkap tingkah laku unik gamer Indonesia di Twitter.
"Kami melihat beberapa temuan menarik pada lanskap gaming Indonesia, di mana hasilnya menggarisbawahi tingkah laku unik gamer Indonesia yang selalu mencari keseruan," ujar Country Industry Head, Twitter Indonesia, Dwi Adriansah.
"Sebagai tempat untuk terhubung dengan komunitas dari berbagai jenis hobi atau kesukaan, Twitter juga menjadi tempat bagi banyak orang untuk berbagi pengalaman, keseruan dan mencari informasi tentang game yang sedang mereka mainkan," Dwi menambahkan.
Berikut gambaran perkembangan industri gaming di Indonesia berdasarkan percakapan yang ada di Twitter.
Baca juga: Ponaryo: turnamen esports bakal kembalikan jiwa kompetisi pesepakbola
1. Game kasual terpopuler
Meskipun industri eSport sedang naik daun di Indonesia, hasil survei menunjukkan, bahwa game kasual masih dinobatkan menjadi jenis game yang paling populer di antara para gamer Indonesia.
Game kasual mendapatkan perhatian 30 persen gamer Indonesia yang ada di Twitter, dibandingkan dengan jenis game lain seperti Game Sosial (25 persen), Petualangan/Action (24 persen), eSport (19 persen), Role Playing (14 persen), dan Game Fitness (6 persen).
2. Game untuk mengisi waktu
Sebagian besar negara di Asia Tenggara bermain game untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga saat periode lockdown, hal ini berbeda dengan gamer Indonesia.
Sebanyak 55 persen dari Gen-Z dan 59 persen generasi milenial menyebutkan, bahwa mereka bermain game untuk mengisi waktu.
Sedangkan 26 persen Milenial di Indonesia mengatakan bahwa gaming adalah hobi sejak dulu, di mana lebih dari setengah partisipan ingin mengisi waktu luang mereka dengan bermain game.
3. Melarikan diri dari kenyataan dengan gaming
Dengan adanya implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia, beberapa orang mencari aktivitas untuk keluar dari kebosanan, dan data survei menunjukkan bahwa gaming adalah satu bentuk hiburan yang tidak hanya dilakukan untuk menghabiskan waktu, namun juga untuk melarikan diri dari kenyataan.
Hal penting lainnya mengenai karakteristik gamer Indonesia di Twitter adalah mereka bermain game untuk mencari bentuk keadaan normal atau normalcy dan pergi dari kenyataan yang berbeda-beda bagi orang lain.
Menciptakan keluarga virtual di game The Sims atau mengembangkan pulau sendiri di game Animal Crossing sepertinya menjadi bentuk pembuatan keadaan normal di kalangan pengguna Indonesia.
4. Menghindari sosialisasi di dalam game
Bermain game daring dapat berarti terhubung dengan gamer seluruh dunia, atau bahkan dengan teman-teman, tapi tidak bagi gamer Indonesia.
Menurut suvei, audiens gaming Indonesia di Twitter juga tidak terlalu antusias untuk mengobrol bersama pemain lain dengan waktu yang lama di dalam game. Namun gamer Indonesia fokus untuk menciptakan dunia yang bahagia di dalam game bagi karakter-karakter mereka.
5. Konektivitas jadi isu
Walau tingkat penetrasi ponsel pintar tinggi di Indonesia, konektivitas tetap menjadi isu. Hal ini juga menjadi alasan utama game offline masih populer di kalangan gamer Indonesia.
Namun hal tersebut tidak mencegah gamer Indonesia untuk bermain game. Ada ribuan game offline seru dan menarik untuk menciptakan "dunia baru" bagi gamer untuk rehat sejenak dari kehidupan nyata.
Misalnya, "Animal Crossing," "The Sims" dan "Candy Crush." Sebagai tambahan, Twitter menemukan sebanyak 16.7 juta Tweets tentang "Animal Crossing" secara global dari 1-12 Mei 2020.
Baca juga: 72 pemain Liga 1 duel di Mobile Legends dan PUBG Mobile
Baca juga: Influencer esports Indonesia berburu dukungan masuk tim Ultimate
Baca juga: PUBG Mobile rilis update terbaru mulai peta Livik hingga senjata baru
"Dengan meningkatnya tren gaming di Twitter, percakapan mengenai gaming pada bulan April mencapai 247 juta Tweet di kawasan Asia Pasifik," ujar Head of Research at Twitter, APAC & MENA, Martyn U'ren, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
"Jika melihat kembali bagaimana gaming berkembang, itu merupakan hal yang luar biasa. Dari konsol game berukuran besar yang merupakan mesin gaming satu-satunya hingga ponsel pintar berlayar 5 inci yang berisi banyak game seru," dia melanjutkan.
Berdasarkan survei Twitter mengenai motivasi gaming yang melibatkan lebih dari 11.300 sampel pada April di Singapura, Indonesia, Filipina, Thailand dan India, pengguna Twitter memainkan beberapa macam game.
Baca juga: PUBG Mobile kenalkan fitur kesehatan bagi pemain Indonesia
Beberapa game yang banyak dibicarakan di Asia Pasifik termasuk Animal Crossing, Fortnite, League of Legends, and PUBG.
Di Indonesia, percakapan tentang gaming di Twitter meningkat sebesar 55 persen tahun-ke-tahun (April 2019 - Mei 2020).
Survei tersebut juga mengungkap tingkah laku unik gamer Indonesia di Twitter.
"Kami melihat beberapa temuan menarik pada lanskap gaming Indonesia, di mana hasilnya menggarisbawahi tingkah laku unik gamer Indonesia yang selalu mencari keseruan," ujar Country Industry Head, Twitter Indonesia, Dwi Adriansah.
"Sebagai tempat untuk terhubung dengan komunitas dari berbagai jenis hobi atau kesukaan, Twitter juga menjadi tempat bagi banyak orang untuk berbagi pengalaman, keseruan dan mencari informasi tentang game yang sedang mereka mainkan," Dwi menambahkan.
Berikut gambaran perkembangan industri gaming di Indonesia berdasarkan percakapan yang ada di Twitter.
Baca juga: Ponaryo: turnamen esports bakal kembalikan jiwa kompetisi pesepakbola
1. Game kasual terpopuler
Meskipun industri eSport sedang naik daun di Indonesia, hasil survei menunjukkan, bahwa game kasual masih dinobatkan menjadi jenis game yang paling populer di antara para gamer Indonesia.
Game kasual mendapatkan perhatian 30 persen gamer Indonesia yang ada di Twitter, dibandingkan dengan jenis game lain seperti Game Sosial (25 persen), Petualangan/Action (24 persen), eSport (19 persen), Role Playing (14 persen), dan Game Fitness (6 persen).
2. Game untuk mengisi waktu
Sebagian besar negara di Asia Tenggara bermain game untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga saat periode lockdown, hal ini berbeda dengan gamer Indonesia.
Sebanyak 55 persen dari Gen-Z dan 59 persen generasi milenial menyebutkan, bahwa mereka bermain game untuk mengisi waktu.
Sedangkan 26 persen Milenial di Indonesia mengatakan bahwa gaming adalah hobi sejak dulu, di mana lebih dari setengah partisipan ingin mengisi waktu luang mereka dengan bermain game.
3. Melarikan diri dari kenyataan dengan gaming
Dengan adanya implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia, beberapa orang mencari aktivitas untuk keluar dari kebosanan, dan data survei menunjukkan bahwa gaming adalah satu bentuk hiburan yang tidak hanya dilakukan untuk menghabiskan waktu, namun juga untuk melarikan diri dari kenyataan.
Hal penting lainnya mengenai karakteristik gamer Indonesia di Twitter adalah mereka bermain game untuk mencari bentuk keadaan normal atau normalcy dan pergi dari kenyataan yang berbeda-beda bagi orang lain.
Menciptakan keluarga virtual di game The Sims atau mengembangkan pulau sendiri di game Animal Crossing sepertinya menjadi bentuk pembuatan keadaan normal di kalangan pengguna Indonesia.
4. Menghindari sosialisasi di dalam game
Bermain game daring dapat berarti terhubung dengan gamer seluruh dunia, atau bahkan dengan teman-teman, tapi tidak bagi gamer Indonesia.
Menurut suvei, audiens gaming Indonesia di Twitter juga tidak terlalu antusias untuk mengobrol bersama pemain lain dengan waktu yang lama di dalam game. Namun gamer Indonesia fokus untuk menciptakan dunia yang bahagia di dalam game bagi karakter-karakter mereka.
5. Konektivitas jadi isu
Walau tingkat penetrasi ponsel pintar tinggi di Indonesia, konektivitas tetap menjadi isu. Hal ini juga menjadi alasan utama game offline masih populer di kalangan gamer Indonesia.
Namun hal tersebut tidak mencegah gamer Indonesia untuk bermain game. Ada ribuan game offline seru dan menarik untuk menciptakan "dunia baru" bagi gamer untuk rehat sejenak dari kehidupan nyata.
Misalnya, "Animal Crossing," "The Sims" dan "Candy Crush." Sebagai tambahan, Twitter menemukan sebanyak 16.7 juta Tweets tentang "Animal Crossing" secara global dari 1-12 Mei 2020.
Baca juga: 72 pemain Liga 1 duel di Mobile Legends dan PUBG Mobile
Baca juga: Influencer esports Indonesia berburu dukungan masuk tim Ultimate
Baca juga: PUBG Mobile rilis update terbaru mulai peta Livik hingga senjata baru
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: