Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) prihatin dengan kejadian salah tangkap terhadap salah satu alumninya, JJ Rizal, sampai wajah Rizal lebam akibat dipukuli polisi, demikian Sekretaris Rektorat UI Devie Rahmawati di Depok, Senin.

"Kami prihatin dengan kejadian tersebut, semoga tidak terulang kembali," kata Devie.

Rizal yang adalah Direktur Komunitas Bambu, Sabtu malam lalu sekitar pukul 23.45 WIB, didatangi lima pria berpakaian preman dan dipukuli di depan Depok Town Square (Detos), hingga wajahnya lebam.

Rizal lalu dibawa di Polsek Beji untuk diperiksa lebih lanjut, namun setelah tidak terbukti bersalah, korban kemudian dilepaskan.

Alumni Jurusan Sejarah Fakultas Sastra UI (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) angkatan 1992 itu kemudian memeriksakan diri di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok untuk keperluan visum.

Devie menyatakan telah menyerahkan kasus itu kepada mekanisme internal kepolisian. JJ Rizal, kata Devie, selama ini juga giat melakukan penelitian sejarah Betawi.

Insiden salah tangkap yang dilakukan oleh lima orang anggota Polsek Beji, Depok, terhadap JJ Rizal, juga disesalkan aparat kepolisian setempat.

Kapolres Depok Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Saidal Mursalin berjanji akan segera melakukan pembenahan internal dan akan memproses masalah tersebut secepatnya.

Ia menjelaskan, aparat sebelumnya sempat mencurigai Rizal, namun saat dipanggil dia tidak menggubris dan mencoba lari. Kemudian terjadi dialog, dan ketika tidak terbukti, Rizal pun diperbolehkan pulang.

Sementara itu, Kapolsek Beji AKP Sukardi mengatakan, dalam waktu dekat, kelima anggota Polsek Beji yang terlibat atas dugaan salah tangkap tersebut yakni AT, SR, SA, MA, dan SU akan segera menjalankan sidang disiplin.

"Kelima anggota kita sudah diperiksa di Polda Metro Jaya, sekarang status mereka terperiksa," katanya. (*)