Cegah COVID-19, Riau gencarkan tes usap massal jelang HUT RI
4 Agustus 2020 13:13 WIB
Seorang aparatur sipil negara menjalani uji usap massal di halaman kantor Gubernur Riau, di Kota Pekanbaru, Selasa (4/8/2020). (ANTARA/HO-Diskominfotik Riau)
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau pada tanggal 4 dan 5 Agustus menggelar tes usap (swab) massal di Kota Pekanbaru untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19, sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia dan HUT ke-63 Provinsi Riau.
“Pelaksanaan swab massal ini sangat penting, untuk itu masyarakat diminta untuk turut berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan tersebut," kata Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution saat membuka tes usap massal di halaman kantor Gubernur Riau, di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan tes usap wajib diikuti oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN), dan tenaga harian lepas (THL) di lingkungan Pemprov Riau. Selain itu, masyarakat juga bisa langsung datang untuk ikut tes yang rencananya berlangsung selama dua hari.
Baca juga: Ketua DPRD DKI rencanakan tes usap massal bagi pekerja di gedung DPRD
Ia berharap kegiatan tersebut bisa mempermudah pemetaan penyebaran COVID-19 di Riau. Ia secara pribadi mengaku prihatin Riau mengalami lonjakan kasus dalam sepekan terakhir dan hingga Selasa siang tercatat ada 506 kasus terkonfirmasi COVID-19.
"Setelah lima bulan kita dihadapkan dengan kasus ini, belum ada tanda-tanda akan berakhir karena belum ada vaksin dan obat penanganan COVID-19," kata Edy.
Ia mengatakan pemerintah meminta masyarakat untuk mematuhi semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan demi keselamatan dan kesehatan diri sendiri dan orang-orang terdekat dari ancaman penularan penyakit mematikan itu.
“Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kluster baru COVID-19 ini adalah ketidakpatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.
Baca juga: Seluruh ASN Riau wajib tes usap, antisipasi lonjakan kasus COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliana Nazir, menambahkan setiap peserta tes usap akan dikabari secepatnya apabila hasilnya terkonfirmasi positif COVID-19 agar bisa segera dirawat di rumah sakit rujukan.
Tes usap massal, lanjutnya, merupakan salah satu strategi untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Meski begitu, kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan menjaga jarak, adalah yang paling utama untuk mencegah penularan Virus Corona.
"Kami harapkan kita semua turut berpartisipasi dalam acara tes swab massal ini. Target kita 1.500 orang selama dua hari ini," kata Mimi Yuliana Nazir.
Baca juga: Pemkab Aceh Besar lakukan tes usap massal cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: Ratusan guru di Payakumbuh ikuti tes usap massal
Baca juga: Tes massal COVID-19 perkantoran Jakarta tanggung jawab perusahaan
“Pelaksanaan swab massal ini sangat penting, untuk itu masyarakat diminta untuk turut berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan tersebut," kata Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution saat membuka tes usap massal di halaman kantor Gubernur Riau, di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan tes usap wajib diikuti oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN), dan tenaga harian lepas (THL) di lingkungan Pemprov Riau. Selain itu, masyarakat juga bisa langsung datang untuk ikut tes yang rencananya berlangsung selama dua hari.
Baca juga: Ketua DPRD DKI rencanakan tes usap massal bagi pekerja di gedung DPRD
Ia berharap kegiatan tersebut bisa mempermudah pemetaan penyebaran COVID-19 di Riau. Ia secara pribadi mengaku prihatin Riau mengalami lonjakan kasus dalam sepekan terakhir dan hingga Selasa siang tercatat ada 506 kasus terkonfirmasi COVID-19.
"Setelah lima bulan kita dihadapkan dengan kasus ini, belum ada tanda-tanda akan berakhir karena belum ada vaksin dan obat penanganan COVID-19," kata Edy.
Ia mengatakan pemerintah meminta masyarakat untuk mematuhi semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan demi keselamatan dan kesehatan diri sendiri dan orang-orang terdekat dari ancaman penularan penyakit mematikan itu.
“Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kluster baru COVID-19 ini adalah ketidakpatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.
Baca juga: Seluruh ASN Riau wajib tes usap, antisipasi lonjakan kasus COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliana Nazir, menambahkan setiap peserta tes usap akan dikabari secepatnya apabila hasilnya terkonfirmasi positif COVID-19 agar bisa segera dirawat di rumah sakit rujukan.
Tes usap massal, lanjutnya, merupakan salah satu strategi untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Meski begitu, kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan menjaga jarak, adalah yang paling utama untuk mencegah penularan Virus Corona.
"Kami harapkan kita semua turut berpartisipasi dalam acara tes swab massal ini. Target kita 1.500 orang selama dua hari ini," kata Mimi Yuliana Nazir.
Baca juga: Pemkab Aceh Besar lakukan tes usap massal cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: Ratusan guru di Payakumbuh ikuti tes usap massal
Baca juga: Tes massal COVID-19 perkantoran Jakarta tanggung jawab perusahaan
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: