Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan kredit perbankan semester I 2020 hanya tumbuh 1,49 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan semester I 2019 sebesar 9,92 persen.

“Kredit perbankan semester I 2020 hanya 1,49 persen, sementara piutang perusahaan pembiayaan terkontraksi 7,3 persen dan dari sisi dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh 7,95 persen,” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa.

Wimboh mengatakan bulan Juni merupakan kondisi tertekannya penyaluran kredit akibat aktivitas masyarakat yang belum pulih dari pandemi COVID-19.

Baca juga: OJK perkirakan penyaluran kredit perbankan bakal bangkit pada Juli

“Kita sadar penurunan ini, jadi harapan kita hanya sementara,” ujarnya.

Wimboh merinci penurunan kredit paling dalam selama semester I 2020 terjadi pada Bank BUKU 3 yakni mencapai 2,25 persen, sedangkan untuk Bank BUKU 4 masih mampu tumbuh 2,88 persen.

Sementara itu ia menuturkan pertumbuhan kredit juga masih terjadi pada Bank BUKU 1 terlihat yaitu 3,94 persen, sedangkan kredit untuk bank BUKU 2 berhasil tumbuh hingga 4,81 persen.

Baca juga: Chatib Basri: Permintaan minim sebabkan bank sulit kucurkan kredit

Kemudian dari sisi segmennya kredit juga mengalami tekanan yaitu pada Kredit Modal Kerja (KMK) yang terkontraksi 1,3 persen, sedangkan Kredit Investasi (KI) tumbuh 5,6 persen dan Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 2,3 persen.

Wimboh berharap kondisi yang tertekan akibat pandemi COVID-19 dapat segera pulih seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru sehingga aktivitas masyarakat dapat mulai kembali seperti dahulu.

“Harapan kita juga setelah ekonomi tumbuh perusahaan bisa bangkit,” ujarnya.

Baca juga: Survei BI indikasikan pertumbuhan kredit triwulan II-2020 turun

Baca juga: Luhut minta perbankan longgarkan proses administrasi kredit bagi UMKM