AS umumkan total 4.649.102 kasus positif corona
4 Agustus 2020 10:10 WIB
Seorang pengunjuk rasa memakai kostum Malaikat Maut sambil membawa papan dengan tulisan 152k mewakili jumlah korban penyakit virus corona (COVID-19) di Amerika Serikat, saat iring-iringan Presiden Donald Trump menuju lapangan golf Trump National, di Washington, Amerika Serikat, Minggu (2/8/2020). REUTERS/Cheriss May /WSJ/djo (REUTERS/CHERISS MAY)
Washington (ANTARA) - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada Senin mengumumkan data terkini virus corona, yakni total 4.649.102 kasus dan 154.471 kematian.
Menurut CDC, tercatat kenaikan 47.576 kasus dan 469 kematian akibat penyakit pernapasan tersebut.
CDC melaporkan hitungan kasus COVID-19 pada Minggu pukul 16.00 Waktu Timur (AS) dibanding data sehari sebelumnya.
Data CDC tentu saja tidak mencakup laporan kasus COVID-19 dari setiap negara bagian.
Baca juga: Ahli AS meminta kaum muda tetap waspada terhadap risiko COVID-19
Hingga saat ini AS berada di urutan pertama sebagai negara yang paling parah terdampak oleh corona.
Presiden AS Donald Trump berulang kali mengatakan kepada wartawan bahwa tingginya kasus infeksi di AS akibat masifnya tes corona yang dilakukan kepada warga AS.
Menurut Trump, tak ada negara lain di mana pun, termasuk di Eropa, yang melakukan tes COVID-19 yang semasif AS sehingga wajar, demikian logika presiden dari Partai Republik itu, jika jumlah kasus yang ditemukan di negerinya sangat tinggi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Satu orang meninggal setiap satu menit karena COVID-19 di AS
Baca juga: AS catat lebih dari 1.000 kematian COVID-19 tiga hari berturut-turut
Menurut CDC, tercatat kenaikan 47.576 kasus dan 469 kematian akibat penyakit pernapasan tersebut.
CDC melaporkan hitungan kasus COVID-19 pada Minggu pukul 16.00 Waktu Timur (AS) dibanding data sehari sebelumnya.
Data CDC tentu saja tidak mencakup laporan kasus COVID-19 dari setiap negara bagian.
Baca juga: Ahli AS meminta kaum muda tetap waspada terhadap risiko COVID-19
Hingga saat ini AS berada di urutan pertama sebagai negara yang paling parah terdampak oleh corona.
Presiden AS Donald Trump berulang kali mengatakan kepada wartawan bahwa tingginya kasus infeksi di AS akibat masifnya tes corona yang dilakukan kepada warga AS.
Menurut Trump, tak ada negara lain di mana pun, termasuk di Eropa, yang melakukan tes COVID-19 yang semasif AS sehingga wajar, demikian logika presiden dari Partai Republik itu, jika jumlah kasus yang ditemukan di negerinya sangat tinggi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Satu orang meninggal setiap satu menit karena COVID-19 di AS
Baca juga: AS catat lebih dari 1.000 kematian COVID-19 tiga hari berturut-turut
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: