Prancis laporkan 3.376 kasus baru COVID-19 dalam tiga hari terakhir
4 Agustus 2020 06:02 WIB
Arsip: Foto suasana sepi Place de l'Etoile dan the Arc de Triomphe di tengah karantina wilayah akibat merebaknya COVID-19 di Paris, Prancis, Rabu (1/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Pascal Rossignol/wsj.
Paris (ANTARA) - Pemerintah Prancis mengumumkan adanya 3.376 kasus baru COVID-19 dalam tiga hari terakhir, demikian informasi dari Departemen Kesehatan, Senin (3/8).
Jumlah pasien positif terus meningkat padahal pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) juga terus naik.
Rata-rata kasus harian berada di atas angka 1.000 selama lima hari berturut-turut. Situasi semacam itu tidak dialami Prancis saat karantina diberlakukan selama dua bulan pada pertengahan Maret 2020. Sejauh ini, jumlah pasien positif di Prancis mencapai 191.295.
Jumlah kasus harian yang rata-rata mencapai 1.125 per hari mulai sejak awal Agustus atau dua kali lipat dari angka pada Juni sebanyak 435 jiwa dan tiga kali lipat lebih banyak dari angka pada Juli sebesar 746 jiwa.
Baca juga: Kemenkes Prancis: Kasus COVID-19 di RS menurun
Baca juga: Pasteur Institute ungkap 4,4 persen populasi Prancis tertular COVID-19
Perdana Menteri Prancis Jean Castex pada Senin meminta masyarakat untuk tidak lengah mengantisipasi ancaman penularan COVID-19.
Otoritas di Llille, salah satu kota terbesar di Prancis, telah memerintahkan warganya untuk mengenakan masker di luar ruangan, khususnya di jalanan yang dipenuhi pejalan kaki.
Per Senin, jumlah pasien yang dirawat di unit perawatan intensif sebanyak 384 orang, sementara pada Jumat, ada 371 pasien yang dirawat di ICU. Dalam satu pekan, angka pasien yang dirawat di ICU naik dua kali setelah sempat turun selama 16 minggu.
Jumlah pasien yang menjalani rawat inap turun 100 jadi 5.198 orang. Angka itu melanjutkan tren pada 10 minggu terakhir, tetapi juga memperlihatkan layanan kesehatan di Prancis belum sepenuhnya siap menghadapi tingginya kasus positif pada beberapa hari terakhir.
Otoritas kesehatan di Prancis turut mengumumkan 29 korban jiwa baru akibat COVID-19, sehingga totalnya mencapai 30.294 orang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menteri: Prancis tidak boleh lengah terhadap COVID-19
Baca juga: Per 15 Juni Prancis cabut kontrol perbatasan bagi pelancong Uni Eropa
Jumlah pasien positif terus meningkat padahal pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) juga terus naik.
Rata-rata kasus harian berada di atas angka 1.000 selama lima hari berturut-turut. Situasi semacam itu tidak dialami Prancis saat karantina diberlakukan selama dua bulan pada pertengahan Maret 2020. Sejauh ini, jumlah pasien positif di Prancis mencapai 191.295.
Jumlah kasus harian yang rata-rata mencapai 1.125 per hari mulai sejak awal Agustus atau dua kali lipat dari angka pada Juni sebanyak 435 jiwa dan tiga kali lipat lebih banyak dari angka pada Juli sebesar 746 jiwa.
Baca juga: Kemenkes Prancis: Kasus COVID-19 di RS menurun
Baca juga: Pasteur Institute ungkap 4,4 persen populasi Prancis tertular COVID-19
Perdana Menteri Prancis Jean Castex pada Senin meminta masyarakat untuk tidak lengah mengantisipasi ancaman penularan COVID-19.
Otoritas di Llille, salah satu kota terbesar di Prancis, telah memerintahkan warganya untuk mengenakan masker di luar ruangan, khususnya di jalanan yang dipenuhi pejalan kaki.
Per Senin, jumlah pasien yang dirawat di unit perawatan intensif sebanyak 384 orang, sementara pada Jumat, ada 371 pasien yang dirawat di ICU. Dalam satu pekan, angka pasien yang dirawat di ICU naik dua kali setelah sempat turun selama 16 minggu.
Jumlah pasien yang menjalani rawat inap turun 100 jadi 5.198 orang. Angka itu melanjutkan tren pada 10 minggu terakhir, tetapi juga memperlihatkan layanan kesehatan di Prancis belum sepenuhnya siap menghadapi tingginya kasus positif pada beberapa hari terakhir.
Otoritas kesehatan di Prancis turut mengumumkan 29 korban jiwa baru akibat COVID-19, sehingga totalnya mencapai 30.294 orang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menteri: Prancis tidak boleh lengah terhadap COVID-19
Baca juga: Per 15 Juni Prancis cabut kontrol perbatasan bagi pelancong Uni Eropa
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: