Jakarta (ANTARA News) Suatu kawasan di Taman Monumen Nasional (Monas) akan dibangun sebagai tempat untuk unjuk rasa menyusul pelarangan aksi demo di Bundaran dan Air Mancur Hotel Indonesia (HI).

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo hari Minggu mengungkapkan bahwa ia berencana membangun "taman demo" guna menampung massa berdemo sehubungan seringnya demonstrasi di kota Jakarta.

"Kami akan buat taman ini agar demonstrasi tidak dilakukan lagi di bunderan HI karena tepian air mancurnya banyak yang rusak diinjak-injak," kata Gubernur di Jakarta, Minggu.

Daerah yang akan dijadikan tempat berdemo itu berada di Taman Monas, yakni perempatan pertemuan antara Jl Merdeka Selatan dan Jl Merdeka Barat dan diperkirakan dapat menampung hingga 10 ribu orang.

"Siapa saja nantinya boleh berdemo di sini asal mendapat izin dari kepolisian," kata Fauzi.

Gerbang memasuki Taman Monas di tempat itu akan dimundurkan 50 hingga 100 meter ke arah Tugu Monas, sehingga menambah area lapang yang dapat digunakan massa untuk berkumpul dan menyampaikan aspirasinya.

Bahkan, bila perlu, Pemprov DKI Jakarta akan membangun panggung yang dapat digunakan untuk berorasi maupun untuk pertunjukan musik dan lain-lain.

Hari Minggu (29/11) lalu, bertepatan dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), sejumlah aktivis Koalisi Masyarakat Anti Korupsi (Kompak) dilarang mendirikan panggung di HI untuk berdemonstrasi.

Pelarangan itu, menurut Fauzi, dilakukan karena muncul kekhawatiran bahwa demonstrasi itu bakal merusak Air Mancur HI senilai Rp14,2 miliar itu.

Demo yang digelar di Bundaran HI telah mengakibatkan kerusakan di tempat itu dari skala kecil hingga skala besar.

"Banyak batu hiasan di Air Mancur pecah tiap kali demo. Bahkan pernah pipa penyemprot mampet karena sampah," kata Gubernur.

Tempat baru yang disiapkan itu dinilai Fauzi dapat menjadi tempat pengganti demo yang sesuai, karena letaknya strategis dan dekat dengan Bundaran HI, sehingga efek keramaian massa yang diharapkan demonstran relatif sama.

Namun kapan area demo khusus tersebut dapat digunakan masyarakat, Gubernur belum mengetahui tanggal pastinya. Ia mengatakan bahwa tempat itu akan segera dibangun agar agar massa tidak lagi menggunakan Bundaran HI yang dapat merusak ikon Jakarta itu.

"Kami akan bangun dalam waktu dekat. Yang jelas taman ini untuk kepentingan bersama dan bukan pribadi," katanya.(*)