Dakar (ANTARA News/AFP) - Pemimpin junta Guinea Kapten Moussa Dadis Camara menjalani operasi kecil di Maroko setelah dtembak oleh pembantu pentingnya dan hidupnya tidak lagi dalam bahaya, kata seorang jurubicara, Sabtu.

Sementara itu, pejabat rendah yang dicari karena diduga berupaya membunuh Camara dalam insiden itu masih bebas berkeliaran dan "di sebuah tempat yang aman" di Guinea dengan sejumlah pendukungnya.

"Ia baik sekali. Kami telah berbicara melalui telpon dari Conakry, tidak ada masalah dan kondisinya stabil," kata Idrissa Cherif kepada AFP di Dakar melalui telpon dari Conakry.

Chetif mnambahkan, "Itu bukan operasi besar tapi intervensi kecil".

Cherif menjelaskan, Camara yang diterbangkan ke Maroko Jumat, terkena di kepala, tapi menambahkan, "Peluru tidak menembus kepalanya tapi menyerempetnya".

Dalam panggilan telpon terpisah, Letnan Aboubacar Sidiki Diakite yang menolak membicarakan serangan terhadap Camara, mengaku tengah menunggu untuk melihat bagaimana masalahnya berkembang.

"Saya di tempat yang aman. Saya memiliki sejumlah orang yang lumayan jumlahnya bersama saya," katanya kepada AFP.

Ditanya apakah ia masih di ibukota Conakry, Diakite yang juga dikenal sebagai Youmba, menyatakan, "Saya di Guinea, saya bebas utuk bergerak". (*)