Hadi Pranoto tidak terdaftar di IDI
3 Agustus 2020 17:58 WIB
Peneliti Hadi Pranoto menunjukkan ramuan herbal untuk antibodi COVID-19, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Jakarta (ANTARA) - Hadi Pranoto yang tampil di kanal YouTube penyanyi Erdian Aji Prihartanto atau Anji dan mengklaim telah memiliki obat COVID-19 ternyata tidak terdaftar dalam database PB Ikatan Dokter Indonesia.
"Setelah kami cek nama Hadi Pranoto yang mengaku Profesor dan Ahli Mikrobiologi itu datanya tidak ditemukan dan tidak terdaftar di database IDI Online," kata Humas IDI dr Abdul Halik Malik saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
Halik menjelaskan PB IDI hingga saat ini masih menelusuri data mengenai seseorang yang disebut sebagai Profesor dan ahli mikrobiologi di kanal YouTube milik Anji.
"Ya kita coba telusuri info yang benar tentang Prof Hadi dan temuannya," kata Halik.
Baca juga: Anji komentari video dia yang dicekal YouTube
Baca juga: GC Pharma tunggu izin Korsel sebelum gelar uji klinis obat COVID-19
Dalam kanal YouTube milik Anji bernama "dunia MANJI" tersebut dirinya melakukan tanya jawab layaknya acara bincang-bincang (talkshow) dengan seseorang bernama Hadi Pranoto. Video tersebut saat ini telah ditarik dan tidak dapat diakses lagi di laman YouTube.
Video tersebut menuai kontroversi karena klaim seseorang yang disebut-sebut bergelar profesor dan mengklaim dirinya ahli mikrobiologi. Pernyataan Hadi Pranoto dinilai kontroversial karena mengklaim telah menemukan obat COVID-19 yang sudah memberikan kesembuhan ribuan pasien di Indonesia.
Kendati demikian informasi yang disajikan masih sumir karena tidak ada bukti klinis terkait temuan obat yang diklaim telah mengobati ribuan pasien COVID-19 di Indonesia.
Bukan kali ini saja Anji menjadi sorotan karena membahas mengenai COVID-19 di media sosial. Beberapa waktu sebelumnya Anji juga pernah mendapat kritikan karena pendapatnya mengenai foto jenazah COVID-19 yang diabadikan oleh fotografer National Geographic.
Dalam unggahannya di akun sosial media Instagram itu Anji meragukan mengenai dampak COVID-19 yang mengerikan sebagaimana diberitakan media. Tidak hanya itu, Anji juga mempertanyakan perihal seorang fotografer yang bisa memfoto jenazah COVID-19 sementara keluarganya tidak bisa.
Unggahan Anji di Instagram tersebut pun akhirnya juga dihapus oleh pemilik akunnya sendiri. Anji juga mengutarakan permintaan maafnya kepada Pewarta Foto Indonesia yang sebelumnya telah mengirimkan surat terbuka kepada dirinya.*
Baca juga: Kimia Farma pastikan obat dan produk terkait COVID tersedia saat ini
Baca juga: Vaksin COVID-19 ditargetkan tersedia sebelum akhir 2020
"Setelah kami cek nama Hadi Pranoto yang mengaku Profesor dan Ahli Mikrobiologi itu datanya tidak ditemukan dan tidak terdaftar di database IDI Online," kata Humas IDI dr Abdul Halik Malik saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
Halik menjelaskan PB IDI hingga saat ini masih menelusuri data mengenai seseorang yang disebut sebagai Profesor dan ahli mikrobiologi di kanal YouTube milik Anji.
"Ya kita coba telusuri info yang benar tentang Prof Hadi dan temuannya," kata Halik.
Baca juga: Anji komentari video dia yang dicekal YouTube
Baca juga: GC Pharma tunggu izin Korsel sebelum gelar uji klinis obat COVID-19
Dalam kanal YouTube milik Anji bernama "dunia MANJI" tersebut dirinya melakukan tanya jawab layaknya acara bincang-bincang (talkshow) dengan seseorang bernama Hadi Pranoto. Video tersebut saat ini telah ditarik dan tidak dapat diakses lagi di laman YouTube.
Video tersebut menuai kontroversi karena klaim seseorang yang disebut-sebut bergelar profesor dan mengklaim dirinya ahli mikrobiologi. Pernyataan Hadi Pranoto dinilai kontroversial karena mengklaim telah menemukan obat COVID-19 yang sudah memberikan kesembuhan ribuan pasien di Indonesia.
Kendati demikian informasi yang disajikan masih sumir karena tidak ada bukti klinis terkait temuan obat yang diklaim telah mengobati ribuan pasien COVID-19 di Indonesia.
Bukan kali ini saja Anji menjadi sorotan karena membahas mengenai COVID-19 di media sosial. Beberapa waktu sebelumnya Anji juga pernah mendapat kritikan karena pendapatnya mengenai foto jenazah COVID-19 yang diabadikan oleh fotografer National Geographic.
Dalam unggahannya di akun sosial media Instagram itu Anji meragukan mengenai dampak COVID-19 yang mengerikan sebagaimana diberitakan media. Tidak hanya itu, Anji juga mempertanyakan perihal seorang fotografer yang bisa memfoto jenazah COVID-19 sementara keluarganya tidak bisa.
Unggahan Anji di Instagram tersebut pun akhirnya juga dihapus oleh pemilik akunnya sendiri. Anji juga mengutarakan permintaan maafnya kepada Pewarta Foto Indonesia yang sebelumnya telah mengirimkan surat terbuka kepada dirinya.*
Baca juga: Kimia Farma pastikan obat dan produk terkait COVID tersedia saat ini
Baca juga: Vaksin COVID-19 ditargetkan tersedia sebelum akhir 2020
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: