Penjualan alat rumah tangga Beko naik tiga kali lipat selama pandemi
3 Agustus 2020 17:41 WIB
Sales Director PT Beko Appliances Indonesia Arief Setiawan (kanan) dan Country General Manager Indonesia PT Beko Appliances Indonesia Ali Cagri Gonculer (kiri) dalam paparan di Jakarta, Senin (3/6/2020). ANTARA/HO-Beko/am.
Jakarta (ANTARA) - Penjualan peralatan rumah tangga asal Turki, merek Beko naik tiga kali lipat sepanjang semester I 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kami mencatat, selama semester I 2020 penjualan meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan kontribusi penjualan dari jalur distribusi online juga meningkat sampai lima kali lipat," kata Sales Director PT Beko Appliances Indonesia Arief Setiawan dalam paparan di Jakarta, Senin.
Arief menuturkan penjualan melalui distribusi online baik melalui lokapasar (marketplace) maupun aplikasi khusus Toko Beko yang dikembangkan perusahaan tadinya hanya berkontribusi 3 persen terhadap total penjualan. Namun, selama pandemi, penjualan melalui kanal online itu meningkat hingga 17 persen.
"Kami melihat trennya orang saat ini suka stay at home, membeli produk, bawa ke rumah, sehingga bisa menghabiskan waktu lebih banyak di rumah dan di dapur sehingga kebutuhan produk dapur pun meningkat," kata Arief.
Baca juga: Lewat telepon, Presiden Jokowi ucapkan selamat Idul Adha ke Erdogan
Peralatan elektronik seperti lemari, pendingin ruangan (air conditoner/AC), penghisap debu dan mesin cuci menjadi sejumlah produk yang disebut Arief cukup laris di pasaran selama pandemi.
Merek yang telah hadir di Indonesia sejak 2018 dan tersebar di 14 provinsi meliputi pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan itu menargetkan untuk mulai merambah Indonesia timur di masa mendatang. Perluasan dilakukan lantaran jalur ritel tradisional masih dianggap prospektif.
"Kontribusi jalur ritel tradisional pun mengalami peningkatan, dari masa sebelum dan selama pandemi. Masih dominannya penjualan melalui ritel tradisional membuat kami optimis untuk terus melakukan perluasan pasar di kota-kota besar di Indonesia," kata Arief.
Baca juga: Pengamat: Hagia Sophia, Turki diuntungkan dalam politik internasional
Arief menambahkan meski di awal pandemi ada kendala pengadaan produk karena sepenuhnya masih diimpor, namun kondisi tersebut dapat ditangani.
"Ada kendala di awal karena pandemi, tapi setelah itu kami mampu mengatur produksi. Dan meski pandemi, tidak ada pabrik yang berhenti berproduksi dan menyuplai produk ke seluruh dunia termasuk Indonesia," katanya.
Sementara itu, Country General Manager Indonesia PT Beko Appliances Indonesia Ali Cagri Gonculer mengatakan pihaknya berupaya untuk terus meningkatkan penjualan tidak hanya melalui kanal online tapi juga lewat toko elektronik di pasar tradisional dan modern.
Ali meyakini bisnis online memang meningkat signifikan di masa pandemi karena masyarakat berusaha untuk menjaga jarak namun tetap berbelanja kebutuhan rumah tangga ke merek terpercaya.
"Kami berharap bisnis online bisa tumbuh lebih cepat dari kanal lainnya, sekitar 20 persen kontribusi total penjualan berasal dari kanal online," katanya.
Ali juga optimis dengan pasar industri elektronik di Indonesia di masa depan. Menurut dia, populasi besar dan pasar yang didominasi anak muda dan produktif menjadi alasan perusahaan masuk ke pasar Tanah Air.
"Kami menargetkan bisa masuk tiga teratas kategori peralatan rumah tangga di Indonesia," pungkasnya.
Beko merupakan merek peralatan rumah tangga dari Grup Arçelik yang berbasis di Turki. Untuk ikut berpartisipasi melawan pandemi COVID-19, Arçelik kini memproduksi ventilator secara massal dan menyumbangkannya ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk Indonesia. Sepanjang 2020 ini, perusahaan itu menargetkan bisa memproduksi 5.000 unit ventilator, di mana 2.134 unit di antaranya telah disumbangkan ke Turki.
"Kami mencatat, selama semester I 2020 penjualan meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan kontribusi penjualan dari jalur distribusi online juga meningkat sampai lima kali lipat," kata Sales Director PT Beko Appliances Indonesia Arief Setiawan dalam paparan di Jakarta, Senin.
Arief menuturkan penjualan melalui distribusi online baik melalui lokapasar (marketplace) maupun aplikasi khusus Toko Beko yang dikembangkan perusahaan tadinya hanya berkontribusi 3 persen terhadap total penjualan. Namun, selama pandemi, penjualan melalui kanal online itu meningkat hingga 17 persen.
"Kami melihat trennya orang saat ini suka stay at home, membeli produk, bawa ke rumah, sehingga bisa menghabiskan waktu lebih banyak di rumah dan di dapur sehingga kebutuhan produk dapur pun meningkat," kata Arief.
Baca juga: Lewat telepon, Presiden Jokowi ucapkan selamat Idul Adha ke Erdogan
Peralatan elektronik seperti lemari, pendingin ruangan (air conditoner/AC), penghisap debu dan mesin cuci menjadi sejumlah produk yang disebut Arief cukup laris di pasaran selama pandemi.
Merek yang telah hadir di Indonesia sejak 2018 dan tersebar di 14 provinsi meliputi pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan itu menargetkan untuk mulai merambah Indonesia timur di masa mendatang. Perluasan dilakukan lantaran jalur ritel tradisional masih dianggap prospektif.
"Kontribusi jalur ritel tradisional pun mengalami peningkatan, dari masa sebelum dan selama pandemi. Masih dominannya penjualan melalui ritel tradisional membuat kami optimis untuk terus melakukan perluasan pasar di kota-kota besar di Indonesia," kata Arief.
Baca juga: Pengamat: Hagia Sophia, Turki diuntungkan dalam politik internasional
Arief menambahkan meski di awal pandemi ada kendala pengadaan produk karena sepenuhnya masih diimpor, namun kondisi tersebut dapat ditangani.
"Ada kendala di awal karena pandemi, tapi setelah itu kami mampu mengatur produksi. Dan meski pandemi, tidak ada pabrik yang berhenti berproduksi dan menyuplai produk ke seluruh dunia termasuk Indonesia," katanya.
Sementara itu, Country General Manager Indonesia PT Beko Appliances Indonesia Ali Cagri Gonculer mengatakan pihaknya berupaya untuk terus meningkatkan penjualan tidak hanya melalui kanal online tapi juga lewat toko elektronik di pasar tradisional dan modern.
Ali meyakini bisnis online memang meningkat signifikan di masa pandemi karena masyarakat berusaha untuk menjaga jarak namun tetap berbelanja kebutuhan rumah tangga ke merek terpercaya.
"Kami berharap bisnis online bisa tumbuh lebih cepat dari kanal lainnya, sekitar 20 persen kontribusi total penjualan berasal dari kanal online," katanya.
Ali juga optimis dengan pasar industri elektronik di Indonesia di masa depan. Menurut dia, populasi besar dan pasar yang didominasi anak muda dan produktif menjadi alasan perusahaan masuk ke pasar Tanah Air.
"Kami menargetkan bisa masuk tiga teratas kategori peralatan rumah tangga di Indonesia," pungkasnya.
Beko merupakan merek peralatan rumah tangga dari Grup Arçelik yang berbasis di Turki. Untuk ikut berpartisipasi melawan pandemi COVID-19, Arçelik kini memproduksi ventilator secara massal dan menyumbangkannya ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk Indonesia. Sepanjang 2020 ini, perusahaan itu menargetkan bisa memproduksi 5.000 unit ventilator, di mana 2.134 unit di antaranya telah disumbangkan ke Turki.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: