Jakarta (ANTARA News) - Kesebelasan Persija mengandaskan tamunya PSPS Pekanbaru 2-0 dalam lanjutan kompetisi Djarum Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 di Stadion Lebakbulus Jakarta, Sabtu.

Kedua gol Tim Macan Kemayoran itu tercipta lewat striker andalannya yang juga striker timnas Indonesia Bambang Pamungkas pada menit 9 dan menit 53 lewat titik pinalti.

Selama pertandingan berlangsung anak-anak Persija terus menekan pertahanan PSPS Pekanbaru yang dikawal oleh Dedy Gusmawan. Beberapa peluang lewat Aliyudin nyaris membuahkan gol.

PSPS yang dimotori oleh Herman Dzumafo Epandi beberapa kali merepotkan pertahanan Persija dikawal duet Baihaky Khaizan dan Abanda Herman. Namun demikian gawang M. Yasir tetap aman.

Hingga peluit babak pertama ditiup oleh wasit kedudukan sementara 1-0 untuk keunggulan Persija Jakarta.

Memasuki babak kedua Persija langsung menekan pertahanan PSPS Pekanbaru. Lewat aksi cepat TA Musafry dari sayap kiri dan mengancam gawang lawan yang dikawal oleh Dede Sulaiman, mantan pemain Persiba terpaksa dijatuhkan di kotak terlarang.

Dengan kejadian itu sang wasit menunjuk titik putih. Bambang Pamungkas yang ditunjuk menjadi algojo pada menit 53 sukses memperdayai kiper PSPS sehingga merubah kedudukan menjadi 2-0 untuk Persija.

Unggul dua gol membuat membuat pertahanan Persija lengah, bahkan beberapa kali tendangan pemain PSPS yaitu M. Isnaini mampu mengancam gawang M. Yasir termasuk tendangan Herman Dzumafo. Namun tendangan Dzumafo mampu ditepis mantan penjaga gawang Arema Malang itu.

Hingga peluit panjang ditiup oleh wasit Tim Macan Kemayoran itu tetap unggul 2-0 atas tamunya PSPS Pekanbaru.

Adapun susunan pemain Persija : M. Yasir (g), Erick Setiawan, Abanda Herman, Baihaky Khaizan, Ismed Sofyan, Fahrudin Mustafic (KK)/Rully Soputan, M. Ilham/Salim Alaydrus, Ramdani Lestaluhu (KK)/Harry Salesbury, TA Musafry, Aliyudin dan Bambang Pamungkas (c).

Sedangkan PSPS Pekanbaru : Dede Sulaiman (g), Danil Junaidi, Dedy Gusmawan, Agus Cima, Edi Sibung, Rusdianto, Ade Suhendra/April Hadi, Cyril Emile Tchana, Ade Chandra, M. Isnaini dan Herman Dzumafo Epandi. (*)