Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk (Persero) Pahala Nugraha Mansury menyatakan pihaknya telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 230 ribu nasabah hingga akhir Juni 2020.

“Itu dilakukan dari berbagai segmen tapi yang paling banyak untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR),” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Senin.

Pahala menuturkan kondisi tersebut sudah cukup baik dari perkiraan awal, karena 230 ribu nasabah yang direstrukturisasi merupakan di bawah 15 persen dari total nasabah Bank BTN yang mencapai 1,5 juta orang.

Baca juga: BRI restrukturisasi kredit 2,88 juta debitur terdampak COVID-19

“Kondisi ini masih cukup baik. Tapi masih dimungkinkan dilakukan restrukturisasi kalau nasabah menunjukkan pendapatan mereka mengalami penurunan,” ujarnya.

Meski demikian ia memproyeksikan akan terjadi penurunan pengajuan restrukturisasi kredit oleh nasabah karena melihat pola pengajuan pada Juli 2020 turun 50 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca juga: Dirut BTN: KPR subsidi sumbang pertumbuhan kredit terbesar

“Artinya sudah jauh lebih sedikit yang membutuhkan restrukturisasi pada Juli dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” kata Pahala.

Ia menuturkan puncak dilakukannya restrukturisasi terjadi pada April dan Mei seiring dengan masih diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga aktivitas perekonomian belum pulih.

“Juli turun 30 persen dibandingkan Mei. April dan Mei puncaknya restrukturisasi yang kita lakukan,” ujar Pahala.

Baca juga: Himbara bereskan restrukturisasi kredit Rp441 triliun dalam 3,5 bulan