Presiden: Suasana menunjukkan masyarakat khawatir COVID-19
3 Agustus 2020 10:35 WIB
Ilustrasi - Pengendara motor melintas di depan mural "Stop Corona" di Kampung Jogoloyo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/7/2020). Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 per 27 Juli 2020, kasus positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 100.303 kasus, dimana 58.173 orang dinyatakan sembuh dan 4.838 orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Moch Asim/pras/pri.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo merasa suasana beberapa pekan terakhir menunjukkan masyarakat berada pada posisi yang khawatir akan COVID-19.
Hal itu disampaikan Presiden dalam pengantarnya pada Rapat Terbatas “Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, sebagaimana disaksikan secara virtual.
"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai COVID-19," kata Presiden.
Baca juga: Presiden tegur kementerian/lembaga belum kerja seperti di zona krisis
Jokowi mengaku tidak mengetahui, apakah peningkatan kekhawatiran masyarakat, khususnya kalangan menengah atas itu, disebabkan kasus COVID-19 yang meningkat atau karena melihat semakin banyak orang yang tidak taat pada protokol kesehatan.
"Kita tahu sampai kemarin sudah ada 111.000 lebih kasus dengan case fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global. Ini yang saya kira menjadi PR kita bersama," kata Presiden.
Di sisi lain Presiden menyampaikan case recovery rate di Indonesia berdasarkan data terakhir terus meningkat, hingga berada di angka 61,9 persen.
Oleh sebab itu terkait meningkatnya kekhawatiran publik, Presiden menginginkan agar protokol kesehatan, perubahan perilaku di masyarakat betul-betul menjadi perhatian.
Baca juga: Presiden: Menjadi Pamong Praja buka ladang pengabdian membanggakan
Baca juga: Presiden Jokowi susun strategi baru kampanye protokol COVID-19
Baca juga: Uji klinis kandidat imunomodulator COVID-19 di Wisma Altet berjalan
Hal itu disampaikan Presiden dalam pengantarnya pada Rapat Terbatas “Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, sebagaimana disaksikan secara virtual.
"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai COVID-19," kata Presiden.
Baca juga: Presiden tegur kementerian/lembaga belum kerja seperti di zona krisis
Jokowi mengaku tidak mengetahui, apakah peningkatan kekhawatiran masyarakat, khususnya kalangan menengah atas itu, disebabkan kasus COVID-19 yang meningkat atau karena melihat semakin banyak orang yang tidak taat pada protokol kesehatan.
"Kita tahu sampai kemarin sudah ada 111.000 lebih kasus dengan case fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global. Ini yang saya kira menjadi PR kita bersama," kata Presiden.
Di sisi lain Presiden menyampaikan case recovery rate di Indonesia berdasarkan data terakhir terus meningkat, hingga berada di angka 61,9 persen.
Oleh sebab itu terkait meningkatnya kekhawatiran publik, Presiden menginginkan agar protokol kesehatan, perubahan perilaku di masyarakat betul-betul menjadi perhatian.
Baca juga: Presiden: Menjadi Pamong Praja buka ladang pengabdian membanggakan
Baca juga: Presiden Jokowi susun strategi baru kampanye protokol COVID-19
Baca juga: Uji klinis kandidat imunomodulator COVID-19 di Wisma Altet berjalan
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: