GM dan EVgo perbanyak 2.700 kios "fast charging" mobil listrik
2 Agustus 2020 12:47 WIB
Dokumentasi - Logo GM terlihat di pabrik General Motors di Sao Jose dos Campos, Brasil, Selasa (22/1/2019). ANTARA/REUTERS/Roosevelt Cassio/am.
Jakarta (ANTARA) - General Motors bekerja dengan jaringan pengisian daya kendaraan listrik EVgo untuk membangun lebih dari 2.700 pengisi daya cepat (fast-charging station) baru di kota-kota seluruh Amerika Serikat selama lima tahun ke depan.
Dikutip dari The Verge, angka tersebut tiga kali lipat lebih banyak dari 800 pengisi daya cepat yang saat ini dimiliki EVgo di jaringannya, yang berada di 34 negara bagian dan diklaim telah melayani lebih dari 200 ribu pelanggan.
Buildout akan membantu EVgo mengimbangi pertumbuhan jaringan pengisian cepat lainnya. Tesla memiliki 2.000 stasiun Supercharger (dan 18 ribu kios) di seluruh dunia, dan jaringan Electrify America Volkswagen yang baru telah mencapai 452 kios pengisian daya di AS.
Baca juga: GM dan Wuling kembangkan pembangkit listrik dari baterai bekas
Baca juga: Ford luncurkan pikap F-150 versi baru, saingi Tesla dan GM
Kios baru akan "terletak di daerah yang sangat terlihat dan sebagian besar akan dapat mengisi setidaknya empat kendaraan secara bersamaan," menurut siaran pers EVgo, dan akan dapat mengisi daya antara 100kW hingga 350kW.
Kios-kios baru EVgo tidak akan eksklusif untuk kendaraan GM saja, dan pengisi daya pertama yang merupakan bagian dari pembangunan baru ini akan tersedia pada awal 2021. Kedua perusahaan menargetkan sekitar 40 pasar metropolitan yang berbeda.
CEO GM Mary Barra mengatakan bahwa GM dan EVgo akan berinvestasi dalam pembangunan baru, tetapi Barra belum atau tidak menentukan ukuran investasi tersebut.
Barra juga mengatakan GM akan membantu EVgo "bekerja dengan program hibah dan utilitas" dan "menandatangani piagam di bidang-bidang di mana mereka akan melakukan yang terbaik untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik."
Investasi GM dalam pembangunan merupakan perubahan besar bagi perusahaan, yang pernah mengatakan tidak akan berinvestasi dalam infrastruktur untuk kendaraan listrik.
Ditanya tentang hal ini, Barra mengatakan GM telah melakukan penelitian pelanggan yang "luas" selama beberapa tahun terakhir dan akhirnya memutuskan untuk berinvestasi dalam jaringan besar pengisi daya cepat adalah "langkah logis berikutnya."
"Jelas, memiliki infrastruktur pengisian daya yang kuat adalah sesuatu yang pelanggan kami katakan adalah penting," kata dia.
Baca juga: GM laporkan kerugian hingga 800 juta dolar pada kuartal kedua
Baca juga: GM hingga Toyota berencana akhiri mobil model subkompak di AS
Baca juga: GM jual 713.600 kendaraan di China kuartal kedua
Dikutip dari The Verge, angka tersebut tiga kali lipat lebih banyak dari 800 pengisi daya cepat yang saat ini dimiliki EVgo di jaringannya, yang berada di 34 negara bagian dan diklaim telah melayani lebih dari 200 ribu pelanggan.
Buildout akan membantu EVgo mengimbangi pertumbuhan jaringan pengisian cepat lainnya. Tesla memiliki 2.000 stasiun Supercharger (dan 18 ribu kios) di seluruh dunia, dan jaringan Electrify America Volkswagen yang baru telah mencapai 452 kios pengisian daya di AS.
Baca juga: GM dan Wuling kembangkan pembangkit listrik dari baterai bekas
Baca juga: Ford luncurkan pikap F-150 versi baru, saingi Tesla dan GM
Kios baru akan "terletak di daerah yang sangat terlihat dan sebagian besar akan dapat mengisi setidaknya empat kendaraan secara bersamaan," menurut siaran pers EVgo, dan akan dapat mengisi daya antara 100kW hingga 350kW.
Kios-kios baru EVgo tidak akan eksklusif untuk kendaraan GM saja, dan pengisi daya pertama yang merupakan bagian dari pembangunan baru ini akan tersedia pada awal 2021. Kedua perusahaan menargetkan sekitar 40 pasar metropolitan yang berbeda.
CEO GM Mary Barra mengatakan bahwa GM dan EVgo akan berinvestasi dalam pembangunan baru, tetapi Barra belum atau tidak menentukan ukuran investasi tersebut.
Barra juga mengatakan GM akan membantu EVgo "bekerja dengan program hibah dan utilitas" dan "menandatangani piagam di bidang-bidang di mana mereka akan melakukan yang terbaik untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik."
Investasi GM dalam pembangunan merupakan perubahan besar bagi perusahaan, yang pernah mengatakan tidak akan berinvestasi dalam infrastruktur untuk kendaraan listrik.
Ditanya tentang hal ini, Barra mengatakan GM telah melakukan penelitian pelanggan yang "luas" selama beberapa tahun terakhir dan akhirnya memutuskan untuk berinvestasi dalam jaringan besar pengisi daya cepat adalah "langkah logis berikutnya."
"Jelas, memiliki infrastruktur pengisian daya yang kuat adalah sesuatu yang pelanggan kami katakan adalah penting," kata dia.
Baca juga: GM laporkan kerugian hingga 800 juta dolar pada kuartal kedua
Baca juga: GM hingga Toyota berencana akhiri mobil model subkompak di AS
Baca juga: GM jual 713.600 kendaraan di China kuartal kedua
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Tags: