Bulu tangkis
Gelar All England 2019 jadi titik balik karir bulu tangkis Ahsan
1 Agustus 2020 18:26 WIB
Dokumentasi - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan menunjukan medali usai memenangi pertandingan melawan ganda putra Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik pada Mohammad Ahsan di Arena Brimingham, Inggris, Minggu (8/3/2019). ANTARA FOTO/Widya Amelia/pri.
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putra Mohammad Ahsan menyebut gelar juara All England 2019 yang diraihnya bersama Hendra Setiawan menjadi titik balik dalam karir profesionalnya yang sudah ia geluti selama 14 tahun.
Bercerita dalam sebuah sesi diskusi virtual, Sabtu, Ahsan menyebut gelar juara tersebut merupakan pembuktian bahwa ia masih produktif meski terbilang senior dalam olahraga tepok bulu ini.
"Yang paling berkesan All England kemarin ya, karena kami dianggap sudah selesai dan tidak bisa bersaing lagi, sudah senior tapi nyatanya bisa juara lagi di turnamen besar," kata Ahsan menceritakan.
Ahsan/Hendra menyabet gelar juara ganda putra All England 2019 setelah menundukkan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 11-21, 21-14, 21-12.
Baca juga: Meski terganggu cedera, Hendra/Ahsan raih gelar kedua All England
Menurut Ahsan, yang kini berusia 32 tahun, kemenangan itu menjadi titik balik bagi dirinya agar terus memupuk motivasi dan bisa bersaing dengan lawan-lawan yang lebih muda.
"Setiap kami tanding kan maunya yang terbaik, tidak berpikir ke final atau juara. Nikmati setiap langkah saja, pasrah dan berjuang," pungkas pebulu tangkis kelahiran Palembang itu.
Berkaitan dengan lolosnya Ahsan dan Hendra pada kualifikasi Olimpiade Tokyo yang ditunda tahun depan, Ahsan mengaku belum memiliki persiapan khusus mengingat proses latihan yang belum maksimal akibat pandemi virus corona.
Kendati begitu, ia tetap mematri semangat dan motivasi agar selalu siap secara mental jika waktu untuk berlaga di ajang olahraga terakbar itu tiba.
"Tetap jaga motivasi saja meski diundur. Latihan tetap biasa saja, secara umur dari kami sudah tidak ada lagi yang bisa ditingkatkan. Paling dari kami hanya jaga fisik supaya jangan sampai cidera dan jaga fokus. Dengan usia sekarang lebih banyak di fokus dan pengalaman ya," katanya menceritakan.
Baca juga: Ahsan ambil sisi positif dari penundaan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Ahsan/Hendra menilai penundaan Olimpiade Tokyo langkah terbaik
Bercerita dalam sebuah sesi diskusi virtual, Sabtu, Ahsan menyebut gelar juara tersebut merupakan pembuktian bahwa ia masih produktif meski terbilang senior dalam olahraga tepok bulu ini.
"Yang paling berkesan All England kemarin ya, karena kami dianggap sudah selesai dan tidak bisa bersaing lagi, sudah senior tapi nyatanya bisa juara lagi di turnamen besar," kata Ahsan menceritakan.
Ahsan/Hendra menyabet gelar juara ganda putra All England 2019 setelah menundukkan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 11-21, 21-14, 21-12.
Baca juga: Meski terganggu cedera, Hendra/Ahsan raih gelar kedua All England
Menurut Ahsan, yang kini berusia 32 tahun, kemenangan itu menjadi titik balik bagi dirinya agar terus memupuk motivasi dan bisa bersaing dengan lawan-lawan yang lebih muda.
"Setiap kami tanding kan maunya yang terbaik, tidak berpikir ke final atau juara. Nikmati setiap langkah saja, pasrah dan berjuang," pungkas pebulu tangkis kelahiran Palembang itu.
Berkaitan dengan lolosnya Ahsan dan Hendra pada kualifikasi Olimpiade Tokyo yang ditunda tahun depan, Ahsan mengaku belum memiliki persiapan khusus mengingat proses latihan yang belum maksimal akibat pandemi virus corona.
Kendati begitu, ia tetap mematri semangat dan motivasi agar selalu siap secara mental jika waktu untuk berlaga di ajang olahraga terakbar itu tiba.
"Tetap jaga motivasi saja meski diundur. Latihan tetap biasa saja, secara umur dari kami sudah tidak ada lagi yang bisa ditingkatkan. Paling dari kami hanya jaga fisik supaya jangan sampai cidera dan jaga fokus. Dengan usia sekarang lebih banyak di fokus dan pengalaman ya," katanya menceritakan.
Baca juga: Ahsan ambil sisi positif dari penundaan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Ahsan/Hendra menilai penundaan Olimpiade Tokyo langkah terbaik
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: