Jakarta (ANTARA) - Tidak semua ibu bisa menyusui bayinya secara langsung selama pandemi, salah satunya jika dia terkena COVID-19 ditambah kondisinya tidak memungkinkan memberi ASI.

Jika begitu, ibu bisa memilih memompa ASI dan memberikannya pada bayi melalui cup feeder, botol dan alat lainnya.

“Ibu-ibu dari bayi yang dirawat di NICU bisa memompa ASI untuk bayinya tetapi tidak boleh berada di NICU,” kata ahli neonatalogi di Florida, Dr Jorge E. Perez seperti dilansir Healthline.

Menurut OB-GYN di Orlando Health Physician Associates, Dr Megan Gray, ibu yang memilih memompa harus memastikan botol disterilkan sebelum ASI dikumpulkan.

“Cuci tangan dan cuci payudara yang benar harus dilakukan sebelum menggunakan pompa payudara, dan cuci tangan harus dilakukan sebelum menangani ASI,” ujar dia.

Selain itu, semua bagian pompa yang bersentuhan dengan payudara juga harus dicuci setelah digunakan.

Tetapi jika hal ini masih juga tidak memungkinkan, konselor laktasi asal Florida, Amerika Serikat, Amy Lewis menyarankan donor ASI.

"Hal berikutnya yang harus ditawarkan donor ASI. Istilah ini membuat orang khawatir sampai mereka paham apa itu donor ASI dan donor ASI di bank ASI,” tutur dia.

Dia mengatakan, para donor disaring terkait penyakit, riwayat penggunaan obat-obatan dan hal-hal semacam itu. Jadi, ada proses yang dilalui para pendonor sebelum ASI mereka dihomogenisasi sehingga steril.

"Jadi (proses) ini akan membunuh semua patogen potensial yang ada di dalam ASI," kata Lewis.

Lalu, jika semua pilihan itu tidak memungkinkan, maka susu formula yang disiapkan dengan benar adalah pilihan terakhir untuk bayi.

"Sekali lagi, ini bukan hanya rekomendasi saya, itu dari Organisasi Kesehatan Dunia untuk semua bayi," kata dia.


Baca juga: Pekan Menyusui Sedunia, ini tips beri ASI saat pandemi COVID-19

Baca juga: Sarwendah beri ASI untuk Peto, apa dampaknya?

Baca juga: Aura Kasih disebut "pabrik susu", Ketua AIMI: busui bukan candaan!