New York (ANTARA News) - Amerika Serikat meminta bantuan Pemerintah Iran untuk menemukan dan mengembalikan warganya yang hilang saat mengunjungi negara tersebut pada 2007 lalu.

Imbauan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Kamis, bertepatan dengan 1.000 hari menghilangnya warga negara AS Robert Levinson pada 9 Maret 2007.

Menurut pernyataan pers Deplu AS, Levinson hilang saat melakukan perjalanan bisnis ke Pulau Kish di Iran.

Dalam pernyataannya, Menlu Hillary meminta Iran untuk memberikan bantuan berupa informasi tentang keberadaan Levinson dan memastikan warga AS itu dapat segera kembali dengan selamat kepada keluarganya.

"Selama 1.000 hari ini, anak-anak Levinson tidak tahu di mana ayahnya berada, walaupun isteri Levinson telah mendatangi Iran pada Desember 2007 lalu untuk mencari informasi mengenai suaminya yang hilang," ujar Hillary.

AS berharap Iran mau berbagai informasi mengenai investigasi yang dilakukan Iran terhadap kasus hilangnya Levinson.

"Pihak-pihak berwenang Iran sudah berjanji akan memberikan informasi tentang investigasi, tapi janji itu belum ditepati," keluh Hillary.

Karena itu, ia kembali meminta Iran memenuhi komitmennya untuk memberikan informasi penuh soal investigasi yang dijalankan, baik kepada keluarga Levinson maupun kepada pemerintah AS melalui Kedutaan Besar Swiss di Tehran -- berhubung AS dan Iran saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik.

Hillary menekankan bahwa kasus hilangnya Levinson masih menjadi prioritas perhatian bagi AS, demikian juga dengan penahanan yang disebutnya semena-mena terhadap lima warga AS lainnya di Iran, yaitu Joshua Fattal, Shane Bauer, Sarah Shourd, Kian Tajbakhsh, dan Reza Taghavi.

Sementara itu, menurut catatan berbagai media, Robert A. Levinson adalah seorang detektif swasta dan bekas agen FBI (biro investigasi federal AS).

Ia hilang di Pulau Kish, Iran, ketika melakukan penyelidikan terhadap kasus penyelundupan rokok. Levinson sebelumnya pernah menyelidiki kematian warga Amerika Paul Klebnikov di Moskow.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ketika menjawab pertanyaan dalam wawancara dengan NBC pada Juli 2008 mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan AS namun juga meminta AS mau berbagi informasi yang dibutuhkan Iran.

"Para pejabat keamanan kami telah menyatakan keinginan mereka untuk membantu FBI sejauh FBI memiliki informasi tentang perjalanan-perjalanan keliling dunia yang dilakukan (Levinson)," kata Ahmadinejad.

"Kami telah mengatakan bahwa kami siap membantu tentang kasus itu. Ada informasi-informasi tertentu yang saat ini hanya FBI yang memilikinya," tambah Ahmadinejad.(*)