AS minta TikTok dilepas dari perusahaan induk China
1 Agustus 2020 11:06 WIB
Logo TikTok dipasang pada layar diatas Times Square di Kota New York, Amerika Serikat, Jumat (6/3/2020).REUTERS/Andrew Kelly/ama/djo (REUTERS/ANDREW KELLY)
Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang menyiapkan perintah agar media sosial TikTok dilepas dari perusahaan induk di China dengan alasan keamanan negara.
AFP mengutip laporan Bloomberg dan The Wall Street Journal, Trump akan memerintahkan Bytedance menjual operasional TikTok di AS karena diduga aplikasi tersebut dimanfaatkan China untuk memata-matai AS.
TikTok ditaksir bernilai miliaran dolar, perusahaan seperti Fox News dan Microsoft dikabarkan akan mengakuisisi TikTok.
TikTok dan Microsoft tidak berkomentar atas kabar ini.
Baca juga: Senator Republik: China mungkin gunakan TikTok untuk campuri pemilu AS
Baca juga: Peneliti tidak temukan malware dalam aplikasi TikTok
TikTok sedang ditinjau oleh Komite Investasi Asing AS untuk melihat kemungkinan bisnis tersebut mengganggu keamanan nasional AS. Tapi, AS belum memutuskan tindakan apa yang akan mereka ambil untuk TikTok.
"Kami sedang memperhatikan TikTok. Kami mungkin akan melarang atau melakukan hal lainnya," kata Trump.
AS khawatir TikTok digunakan China untuk tujuan yang jahat, yang sudah dibantah perusahaan tersebut.
"Kami tidak bersifat politis, kami tidak menerima iklan politik dan tidak punya agenda. Tujuan kami adalah tetap bersemangat, platform dinamis yang bisa dinikmati semua orang," kata CEO TikTok, Kevin Mayer.
TikTok menyatakan tidak berkaitan dengan aktivitas pemerintahan China.
Baca juga: TikTok bakal rekrut 10.000 karyawan di AS
Baca juga: TikTok pertimbangkan London jadi kantor pusat
Baca juga: Bisakah kreator TikTok memonetisasi kontennya?
AFP mengutip laporan Bloomberg dan The Wall Street Journal, Trump akan memerintahkan Bytedance menjual operasional TikTok di AS karena diduga aplikasi tersebut dimanfaatkan China untuk memata-matai AS.
TikTok ditaksir bernilai miliaran dolar, perusahaan seperti Fox News dan Microsoft dikabarkan akan mengakuisisi TikTok.
TikTok dan Microsoft tidak berkomentar atas kabar ini.
Baca juga: Senator Republik: China mungkin gunakan TikTok untuk campuri pemilu AS
Baca juga: Peneliti tidak temukan malware dalam aplikasi TikTok
TikTok sedang ditinjau oleh Komite Investasi Asing AS untuk melihat kemungkinan bisnis tersebut mengganggu keamanan nasional AS. Tapi, AS belum memutuskan tindakan apa yang akan mereka ambil untuk TikTok.
"Kami sedang memperhatikan TikTok. Kami mungkin akan melarang atau melakukan hal lainnya," kata Trump.
AS khawatir TikTok digunakan China untuk tujuan yang jahat, yang sudah dibantah perusahaan tersebut.
"Kami tidak bersifat politis, kami tidak menerima iklan politik dan tidak punya agenda. Tujuan kami adalah tetap bersemangat, platform dinamis yang bisa dinikmati semua orang," kata CEO TikTok, Kevin Mayer.
TikTok menyatakan tidak berkaitan dengan aktivitas pemerintahan China.
Baca juga: TikTok bakal rekrut 10.000 karyawan di AS
Baca juga: TikTok pertimbangkan London jadi kantor pusat
Baca juga: Bisakah kreator TikTok memonetisasi kontennya?
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Tags: