Tenis
Setelah Barty, Murray memprediksi banyak petenis mundur dari US Open
31 Juli 2020 19:21 WIB
Dok - Reaksi petenis Britania Raya Andy Murray saat melakoni partai final turnamen Eropa Terbuka ATP menghadapi petenis Swiss Stan Wawrinka di Antwerp, Belgia, Minggu (20/10/2019) setempat. (ANTARA/AFP/John Thys)
Jakarta (ANTARA) - Atlet asal Inggris Andy Murray memprediksi sejumlah petenis top putra akan mengikuti langkah yang diambil oleh petenis putri nomor satu dunia Ash Barty untuk mengundurkan diri dari turnamen US Open yang digelar pada Agustus 2020 di New York, Amerika Serikat karena pandemi COVID-19.
Pada Kamis (30/7), Barty yang berkebangsaan Australia itu mengaku khawatir jika harus bepergian ke Amerika Serikat, terlebih di masa pandemi virus corona, untuk mengikuti turnamen Grand Slam yang akan dimulai pada 31 Agustus tersebut.
“Saya dengar beberapa petenis top putra tidak akan berpartisipasi di turnamen US Open tahun ini. Semoga ini tidak menjadi masalah besar,” kata Murray dikutip dari Reuters, Jumat.
Baca juga: Ashley Barty absen di US Open karena khawatirkan pandemi
“Bertanding atau tidak, itu memang keputusan masing-masing pemain. Kalau mereka merasa tidak nyaman untuk bepergian dan khawatir akan risiko yang ditimbulkan, maka alasan itu bisa dimengerti sepenuhnya,” ujar Murray.
Sementara itu, Novak Djokovic, Rafael Nadal dan Serena Williams dipastikan akan tampil di turnamen Western and Southern Open yang digelar di New York pada 20-28 Agustus 2020.
Ajang yang merupakan pemanasan sebelum US Open itu seharusnya dilangsungkan di Cincinnati pada tahun ini. Namun akibat pandemi COVID-19, maka lokasinya terpaksa dipindahkan.
Kedua turnamen tersebut nantinya akan dilaksanakan tanpa kehadiran penonton di lokasi pertandingan. Asosiasi tenis Amerika Serikat (USTA) juga telah merancang area gelembung khusus untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
Baca juga: Naomi Osaka dipastikan tampil dalam US Open
“Sebelum mengikuti turnamen ini, seluruh pemain akan dikonfirmasi terlebih dahulu, apakah mereka bersedia untuk berpartisipasi dengan segala resikonya,” tutur Murray.
“Mungkin kita akan merasa aman ketika berada di area gelembung tersebut. Yang paling mengkhawatirkan adalah ketika kita melakukan perjalanan menuju ke lokasi pertandingan. Ini yang harus dipikirkan,” ungkap petenis berusia 33 tahun itu.
Sebelumnya, Murray mengaku agak khawatir dengan perjalanan yang akan dia lakukan ke New York Agustus nanti. Namun di satu sisi, dia sudah siap secara mental untuk bertanding di turnamen Grand Slam tersebut.
Baca juga: Murray sebut perubahan jadwal ATP masih tidak aman
Baca juga: Andy Murray berencana tampil di US dan French Open
Pada Kamis (30/7), Barty yang berkebangsaan Australia itu mengaku khawatir jika harus bepergian ke Amerika Serikat, terlebih di masa pandemi virus corona, untuk mengikuti turnamen Grand Slam yang akan dimulai pada 31 Agustus tersebut.
“Saya dengar beberapa petenis top putra tidak akan berpartisipasi di turnamen US Open tahun ini. Semoga ini tidak menjadi masalah besar,” kata Murray dikutip dari Reuters, Jumat.
Baca juga: Ashley Barty absen di US Open karena khawatirkan pandemi
“Bertanding atau tidak, itu memang keputusan masing-masing pemain. Kalau mereka merasa tidak nyaman untuk bepergian dan khawatir akan risiko yang ditimbulkan, maka alasan itu bisa dimengerti sepenuhnya,” ujar Murray.
Sementara itu, Novak Djokovic, Rafael Nadal dan Serena Williams dipastikan akan tampil di turnamen Western and Southern Open yang digelar di New York pada 20-28 Agustus 2020.
Ajang yang merupakan pemanasan sebelum US Open itu seharusnya dilangsungkan di Cincinnati pada tahun ini. Namun akibat pandemi COVID-19, maka lokasinya terpaksa dipindahkan.
Kedua turnamen tersebut nantinya akan dilaksanakan tanpa kehadiran penonton di lokasi pertandingan. Asosiasi tenis Amerika Serikat (USTA) juga telah merancang area gelembung khusus untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
Baca juga: Naomi Osaka dipastikan tampil dalam US Open
“Sebelum mengikuti turnamen ini, seluruh pemain akan dikonfirmasi terlebih dahulu, apakah mereka bersedia untuk berpartisipasi dengan segala resikonya,” tutur Murray.
“Mungkin kita akan merasa aman ketika berada di area gelembung tersebut. Yang paling mengkhawatirkan adalah ketika kita melakukan perjalanan menuju ke lokasi pertandingan. Ini yang harus dipikirkan,” ungkap petenis berusia 33 tahun itu.
Sebelumnya, Murray mengaku agak khawatir dengan perjalanan yang akan dia lakukan ke New York Agustus nanti. Namun di satu sisi, dia sudah siap secara mental untuk bertanding di turnamen Grand Slam tersebut.
Baca juga: Murray sebut perubahan jadwal ATP masih tidak aman
Baca juga: Andy Murray berencana tampil di US dan French Open
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: