Denpasar (ANTARA News) - Ratusan penumpang Batavia Air terlantar dan terpaksa menginap dengan fasilitas seadanya di Bandara Ngurah Rai, Bali, sebelum insiden menimpa maskapai tersebut.
Muhammad Ahyat (34), seorang penumpang yang mengalami luka patah tulang dan dirawat di RSUP Sanglah, pada Kamis menuturkan, ia bersama ratusan penumpang lainnya terbang dari bandara Juanda Surabaya Rabu (2/12) malam hendak menuju ke Kupang.
"Semalam pesawat kami harus mendarat darurat di Bandara Ngurah Rai karena Bandara di Kupang ditutup," katanya mengutip keterangan petugas Batavia.
Para penumpang mau tidak mau terpaksa harus menginap semalam di bandar udara internasional itu dengan kondisi seadanya. Mereka tidur di bangku-bangku kursi yang tersedia sambil menunggu keberangkatan ke Kupang, Kamis siang.
Yang memprihatinkan, dengan kondisi psikologis lelah serta lapar akibat batalnya pesawat terbang ke Kupang, namun petugas dinilai tidak memperhatikan nasib mereka.
"Kami hanya diberi kotak snack dan tidak diberi makan maupun akomodasi. Ketika kami tanyakan hal itu, dikatakan pihak maskapai tidak menyiapkan akomodasi dan makan, karena bukan kesalahan maskapai," kata Muhammad Ahyat, bukan Muhammad Aryadi sebagai diberitakan sebelumnya.
Akibatnya, para penumpang kecewa dengan pelayanan tersebut dan setelah melayangkan protes akhirnya esok harinya atau kamis pagi, para penumpang diberi sarapan nasi kotak oleh Batavia.
Karenanya, mereka menyesalkan pelayanan Batavia yang dinilai tidak memperhatikan kondisi para penumpang yang tengah kelelahan dan mengalami depresi tersebut.
Beruntung bagi Ahyat meski mengalami patah tulang tumit bersama Yanti penumpang lainnya tidak menjalani rawat inap dan diperbolehkan pulang. Sementara satu penumpang lainnya, yakni Baidowi harus menjalani operasi akibat luka parah yang dideritanya.
Pihak Batavia belum bisa dimintai konfirmasi terkait keluhan dan protes para penumpang yang menilai maskapai tersebut tidak memberi pelayanan maksimal.
Dipihak lain, informasi petugas Front Office RS Graha Asih, Kuta, Ayu menyebutkan ada enam orang dari penumpang Batavia Air tengah dirawat di rumah sakit tersebut.
Keenam penumpang itu adalah Germong Kiuk (27) asal Kupang, Linda Ulfa (20) asal Malang, Hendrika Ebu (19) asal Kediri, Jawa Timur, Priyono (50) asal Surabaya, Cicilya (27) asal Kupang serta Muliati (37) asal Jombang, Jawa Timur.
(*)
Penumpang Batavia Mengaku Terlantar
3 Desember 2009 17:14 WIB
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
Tags: