AS laporkan total 4.405.932 kasus COVID-19 Kamis
31 Juli 2020 06:08 WIB
Arsip-Presiden Amerika Serikat Donald Trump memakai masker saat berkunjung ke Walter Reed National Military Medical Center di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat, Sabtu (11/7/2020). (ANTARA/REUTERS/Tasos Katopodis/foc/cfo)
Washington (ANTARA) - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Kamis melaporkan total 4.405.932 kasus COVID-19 dan 150.283 kematian.
Jumlah kasus maupun kematian mengalami peningkatan, yakni 65.935 kasus dan 1.417 kematian.
CDC melaporkan data mengenai penyakit pernapasan tersebut pada 29 Juli pukul 16.00 ET dibanding laporan sehari sebelumnya.
Angka CDC tentu saja tidak mewakili jumlah kasus yang dilaporkan oleh setiap negara bagian.
AS merupakan negara terparah nomor wahid di dunia yang dilanda COVID-19.
Baca juga: Satu orang meninggal setiap satu menit karena COVID-19 di AS
Tingginya kasus COVID-19 di AS oleh Donald Trump dianggap logis, karena menurut Trump, hanya AS lah yang melakukan uji COVID-19 paling masif terhadap warga negaranya dibandingkan negara mana pun di dunia.
Untuk menangkis para pengkritiknya yang menuduh banyaknya kasus COVID-19 di AS merupakan cerminan kegagalan Trump menangani pandemi, Presiden dari Partai Republik itu antara lain berkilah, andai China sanggup mengendalikan persebaran wabah lebih awal, kasus dan korban meninggal akibat COVID-19 yang dialami warga AS tak akan setinggi yang terjadi saat ini.
Baca juga: Dirjen WHO bantah pernyataan AS bahwa dirinya "dibeli" oleh China
Sumber: Reuters
Jumlah kasus maupun kematian mengalami peningkatan, yakni 65.935 kasus dan 1.417 kematian.
CDC melaporkan data mengenai penyakit pernapasan tersebut pada 29 Juli pukul 16.00 ET dibanding laporan sehari sebelumnya.
Angka CDC tentu saja tidak mewakili jumlah kasus yang dilaporkan oleh setiap negara bagian.
AS merupakan negara terparah nomor wahid di dunia yang dilanda COVID-19.
Baca juga: Satu orang meninggal setiap satu menit karena COVID-19 di AS
Tingginya kasus COVID-19 di AS oleh Donald Trump dianggap logis, karena menurut Trump, hanya AS lah yang melakukan uji COVID-19 paling masif terhadap warga negaranya dibandingkan negara mana pun di dunia.
Untuk menangkis para pengkritiknya yang menuduh banyaknya kasus COVID-19 di AS merupakan cerminan kegagalan Trump menangani pandemi, Presiden dari Partai Republik itu antara lain berkilah, andai China sanggup mengendalikan persebaran wabah lebih awal, kasus dan korban meninggal akibat COVID-19 yang dialami warga AS tak akan setinggi yang terjadi saat ini.
Baca juga: Dirjen WHO bantah pernyataan AS bahwa dirinya "dibeli" oleh China
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: