London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir jatuh pada perdagangan Kamis (30/7), berbalik dari kenaikan dua hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London anjlok 2,31 persen atau 141,47 poin, menjadi menetap di 5.989,99 poin.

Indeks FTSE 100 naik tipis 0,04 persen atau 2,20 poin menjadi 6.131,46 poin pada Rabu (29/7/2020), setelah menguat 0,40 persen atau 24,38 poin menjadi 6.129,26 poin pada Selasa (28/7/2020), rebound dari penurunan 0,31 persen atau 18,94 poin menjadi 6.104,88 poin pada Senin (27/7/2020). Lloyds Banking Group, sebuah lembaga keuangan terkemuka Inggris, menjadi pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 7,62 persen.

Baca juga: Saham Malaysia ditutup turun, hentikan keuntungan tiga hari beruntun
Baca juga: Saham Hong Kong berbalik melemah, indeks HSI terpangkas 0,69 persen


Disusul oleh saham perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Inggris Standard Chartered yang anjlok 6,23 persen, serta perusahaan jasa keuangan multinasional Inggris Legal & General Group turun tajam 6,09 persen.

Di sisi lain, BAE Systems, perusahaan pertahanan, keamanan dan kedirgantaraan multinasional Inggris, melonjak 5,89 persen, menjadi peraih keuntungan teratas (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan layanan bisnis terbesar di dunia Rentokil Initial yang menguat 1,68 persen, serta perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca naik 1,58 persen.

Baca juga: Saham Singapura kembali melemah, indeks STI jatuh 1,70 persen
Baca juga: Saham China ditutup lebih rendah, hentikan kenaikan tiga hari beruntun