Makassar (ANTARA News) - Kekalahan tuan rumah Persipura Jayapura 1-2 dari tamunya Sriwijaya FC pada laga lanjutan Superliga di Stadion Andi Mattalatta, Makasar, Rabu, tidak lepas dari ketidak-tenangan para pemain.
Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago dalam jumpa pers di Stadion Andi Mattalatta Makassar, mengatakan bahwa kekalahan timnya dalam laga tersebut disebabkan oleh para pemain yang terlihat tidak begitu tenang dalam melakukan antisipasi terhadap lawan.
"Saya sebenarnya tidak ingin menyalahkan para pemain karena hal itu justru bisa dimaknai tidak menghargai perjuangan mereka, namun andai saja para pemain bisa lebih tenang dalam melakukan penjagaan, mungkin hasilnya akan berbeda," katanya.
Menurut Jacksen, tim Persipura sebenarnya memiliki peluang untuk bisa meraih hasil sempurna, apalagi beberapa pemain Sriwijaya dianggap masih sedikit trauma dengan hasil Community Shield beberapa waktu lalu, buktinya mereka terlihat sangat berhati-hati dengan tetap fokus di lini pertahanan.
Namun hal itu ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Persipura, bahkan celakanya, Eduard dan kawan-kawan justru membuka ruang kepada pemain Sriwijaya untuk mengembangkan permainan dan akhirnya melahirkan sejumlah peluang.
"Pada 10 menit awal, kita sebenarnya bisa meladeni permainan Sriwijaya, namun anak-anak ternyata tidak mampu menjaga ritme permainan, makanya pada menit setelahnya kita seakan dipaksa untuk fokus bertahan," jelasnya.
Mengenai tidak hadirnya sejumlah pemain, pelatih yang juga sukses mempersembahkan juara kepada Persebaya ini, mengaku bahwa hal itu tidak dapat dijadikan alasan atas kekalahan tersebut. Untuk Persipura sendiri masih memiliki sejumlah pemain yang punya kualitas merata.
"Kekalahan itu sama sekali tidak terkait dengan absennya sejumlah pemain, kekalahan ini betul-betul kekalahan yang normal, apalagi Sriwijaya kali ini ternyata bisa tampil lebih baik," katanya.(*)
Pemain Persipura Tidak Tenang
2 Desember 2009 22:33 WIB
Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago. (ANTARA)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: