Laporan dari London
Gamelan Kancil tampil dalam Festival Jardingue di selatan Prancis
31 Juli 2020 02:23 WIB
Gamelan Kancil, grup musik gamelan Jawa di bawah asosiasi Adémuse pimpinan Henri Maquet, komposer sekaligus pelatih, mengikuti festival yang diadakan di place de la Republique - Arles, setiap sore berturut-turut sejak tanggal 29 hingga 31 Juli 2020. (ANTARA/HO/KBRI)
London (ANTARA) - Gamelan Kancil, grup musik gamelan Jawa di bawah asosiasi Adémuse pimpinan Henri Maquet, komposer sekaligus pelatih, mengikuti festival yang diadakan di place de la Republique - Arles setiap sore berturut-turut sejak tanggal 29 hingga 31 Juli 2020.
Arles adalah kota budaya di daerah selatan Prancis, di pinggiran Sungai Le Rhone. Kaya dengan berbagai peninggalan dari zaman Romawi dan sebelum Masehi. Kota ini juga merupakan kota audiovisual dengan festival fotografi, sinema, dan festival musik Les Suds à Arles.
Atase Pendidikan KBRI Paris Prof Warsito, di London, Kamis, menyebutkan pelatihan dan pertunjukan grup Gamelan Kancil merupakan realisasi kerja sama di bidang budaya dan pendidikan antara Indonesia dan Prancis.
Saat ini grup gamelan tersebut berbasis di Arles, tempat kursus dan konser gamelan sering diadakan.
Musim panas tahun ini, Arles kembali menggelar Festival Jardingue yang terdiri dari rangkaian berbagai pertunjukan tari, musik, fotografi, berkuda, seni teater dan masih banyak lagi.
Baca juga: Kolaborasi gamelan jawa seniman asing hipnotis penonton di Hongaria
Arlesians memanfaatkan momen libur musim panas sebagai sarana melepas penat selama sekolah dan bekerja mengekspresikannya dalam karya seni, termasuk Grup Gamelan Kancil.
Henri Maquet dan timnya yang terdiri dari 13 orang berlatih dan menyiapkan pertunjukan musik gamelan di Festival Jardingue sejak Juli lalu.
Kantor Atdikbud KBRI Paris mendukung penampilan Grup Gamelan Kancil sebagai bentuk promosi budaya Indonesia ke masyarakat Eropa khususnya Arlesians dan seluruh penonton yang hadir di Festival Jardingue.
Prof Warsito, Atdikbud Paris, Konjen Marseille Arief dan beberapa staf KBRI-KJRI Paris menyaksikan penampilan Gamelan Kancil sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada para pemain.
Prof Warsito menyampaikan kegiatan ini selaras dengan peningkatan kerja sama dan pengembangan serta pembinaan asosiasi seni budaya gamelan di Prancis.
Tepuk tangan riuh penonton menjadi penyemangat Grup Gamelan Kancil untuk menabuh gamelan, di tempat pelukis terkenal Vincent van Gogh pernah singgah dan berkarya di Arles pada tahun 1888.
Baca juga: Gamelan primadona di Warsawa Street Festival
Arles adalah kota budaya di daerah selatan Prancis, di pinggiran Sungai Le Rhone. Kaya dengan berbagai peninggalan dari zaman Romawi dan sebelum Masehi. Kota ini juga merupakan kota audiovisual dengan festival fotografi, sinema, dan festival musik Les Suds à Arles.
Atase Pendidikan KBRI Paris Prof Warsito, di London, Kamis, menyebutkan pelatihan dan pertunjukan grup Gamelan Kancil merupakan realisasi kerja sama di bidang budaya dan pendidikan antara Indonesia dan Prancis.
Saat ini grup gamelan tersebut berbasis di Arles, tempat kursus dan konser gamelan sering diadakan.
Musim panas tahun ini, Arles kembali menggelar Festival Jardingue yang terdiri dari rangkaian berbagai pertunjukan tari, musik, fotografi, berkuda, seni teater dan masih banyak lagi.
Baca juga: Kolaborasi gamelan jawa seniman asing hipnotis penonton di Hongaria
Arlesians memanfaatkan momen libur musim panas sebagai sarana melepas penat selama sekolah dan bekerja mengekspresikannya dalam karya seni, termasuk Grup Gamelan Kancil.
Henri Maquet dan timnya yang terdiri dari 13 orang berlatih dan menyiapkan pertunjukan musik gamelan di Festival Jardingue sejak Juli lalu.
Kantor Atdikbud KBRI Paris mendukung penampilan Grup Gamelan Kancil sebagai bentuk promosi budaya Indonesia ke masyarakat Eropa khususnya Arlesians dan seluruh penonton yang hadir di Festival Jardingue.
Prof Warsito, Atdikbud Paris, Konjen Marseille Arief dan beberapa staf KBRI-KJRI Paris menyaksikan penampilan Gamelan Kancil sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada para pemain.
Prof Warsito menyampaikan kegiatan ini selaras dengan peningkatan kerja sama dan pengembangan serta pembinaan asosiasi seni budaya gamelan di Prancis.
Tepuk tangan riuh penonton menjadi penyemangat Grup Gamelan Kancil untuk menabuh gamelan, di tempat pelukis terkenal Vincent van Gogh pernah singgah dan berkarya di Arles pada tahun 1888.
Baca juga: Gamelan primadona di Warsawa Street Festival
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: