Jamaah haji Shalat Dhuhur dan Ashar di Masjid Namirah, Arafah
30 Juli 2020 23:13 WIB
Sejumlah jamaah haji tetap menjaga jarak sosial di tengah wabah virus corona (COVID-19) saat sholat di Masjid Namirah, Arafah, di luar kota Mekah, Arab Saudi (30/7/2020). ANTARA/REUTERS/HO-Saudi Ministry of Media/aa.
Mekkah (ANTARA) - Jamaah haji melakukan shalat Dhuhur dan Ashar serta mendengarkan khotbah Arafah di Masjid Namirah, sebuah situs suci di Gunung Arafah.
Prosesi tahunan tersebut dilakukan di tengah protokol kesehatan, tindakan pencegahan dan layanan terintegrasi yang disediakan oleh pemerintah penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud agar jamaah dapat melakukan ibadah haji dengan cara yang aman dan nyaman.
Menurut Saudi Press Agency, Kamis, sebelum shalat, jamaah duduk di masjid seluas 110.000 meter persegi itu dengan menjaga jarak sosial.
Anggota Dewan Cendekiawan Senior dan Penasihat Kerajaan Sheikh Abdullah bin Suleiman Al-Manea menyampaikan khutbah Arafah sebelum pelaksanaan ibadah shalat.
Dalam khutbah Arafah, Sheikh Abdullah bin Suleiman Al-Manea mengatakan komponen terpenting dari takwa adalah tauhid yaitu tulus mengabdikan semua ibadah hanya kepada Allah.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Arab Saudi selesaikan persiapan Hari Arafah
Dengan demikian, ia menjelaskan, tidak ada doa, permohonan, pengorbanan, sumpah, atau bentuk ibadah lain yang harus ditujukan untuk selain-Nya.
Nabi Muhammad SAW, lanjut dia, menjelaskan bahwa Islam didirikan di atas lima pondasi yaitu bersaksi bahwa tidak ada yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Utusan Allah, mendirikan shalat wajib, memberikan amal wajib, puasa Ramadhan , dan melakukan haji di Rumah Suci Allah jika mampu melakukannya.
Disamping itu, tambah dia, ajaran Islam berusaha untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan fisik masyarakat, dan itu termasuk arahannya untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Ajaran Islam menurutnya mengizinkan makanan sehat, dan melarang makanan berbahaya. Islam, juga menetapkan langkah-langkah untuk melindungi masyarakat terhadap penyebaran epidemi, katanya.
Ia kembali mengingatkan jamaah bahwa mematuhi peraturan atau protokol kesehatan adalah sebuah kewajiban.
Menurut dia, semua itu demi keselamatan jamaah, selain itu cara terbesar untuk mendapatkan berkah dan terhindar dari kesulitan adalah dengan berdoa atau memohon kepada Allah.
"Allah sendiri berjanji untuk menjawab mereka yang memohon kepada-Nya. Dia berkata, (Panggillah Aku. Jika kamu melakukannya, Aku akan menjawab kamu) [40:60]. Allah juga mengatakan kepada Utusan-Nya, (Ketika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, beri tahu mereka bahwa Aku pasti dekat. Aku menjawab doa pemohon ketika dia memanggilKu)) [2: 186]."
Karena itu, kata dia, orang-orang Muslim, berseru kepada Allah dengan kerendahan hati, ketulusan, dan kepastian bahwa Dia akan menjawab doa.
Dalam khutbahnya Sheikh Abdullah bin Suleiman Al-Manea juga memanjatkan doa agar pandemi segera dapat diatasi dan pengobatan untuk virus corona dapat segera ditemukan.
Baca juga: Di tengah pandemi, botol air Zamzam didistribusikan ke peziarah
Baca juga: Jamaah haji dari lima kota Arab Saudi tiba di Bandara Kingabdulaziz
Prosesi tahunan tersebut dilakukan di tengah protokol kesehatan, tindakan pencegahan dan layanan terintegrasi yang disediakan oleh pemerintah penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud agar jamaah dapat melakukan ibadah haji dengan cara yang aman dan nyaman.
Menurut Saudi Press Agency, Kamis, sebelum shalat, jamaah duduk di masjid seluas 110.000 meter persegi itu dengan menjaga jarak sosial.
Anggota Dewan Cendekiawan Senior dan Penasihat Kerajaan Sheikh Abdullah bin Suleiman Al-Manea menyampaikan khutbah Arafah sebelum pelaksanaan ibadah shalat.
Dalam khutbah Arafah, Sheikh Abdullah bin Suleiman Al-Manea mengatakan komponen terpenting dari takwa adalah tauhid yaitu tulus mengabdikan semua ibadah hanya kepada Allah.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Arab Saudi selesaikan persiapan Hari Arafah
Dengan demikian, ia menjelaskan, tidak ada doa, permohonan, pengorbanan, sumpah, atau bentuk ibadah lain yang harus ditujukan untuk selain-Nya.
Nabi Muhammad SAW, lanjut dia, menjelaskan bahwa Islam didirikan di atas lima pondasi yaitu bersaksi bahwa tidak ada yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Utusan Allah, mendirikan shalat wajib, memberikan amal wajib, puasa Ramadhan , dan melakukan haji di Rumah Suci Allah jika mampu melakukannya.
Disamping itu, tambah dia, ajaran Islam berusaha untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan fisik masyarakat, dan itu termasuk arahannya untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Ajaran Islam menurutnya mengizinkan makanan sehat, dan melarang makanan berbahaya. Islam, juga menetapkan langkah-langkah untuk melindungi masyarakat terhadap penyebaran epidemi, katanya.
Ia kembali mengingatkan jamaah bahwa mematuhi peraturan atau protokol kesehatan adalah sebuah kewajiban.
Menurut dia, semua itu demi keselamatan jamaah, selain itu cara terbesar untuk mendapatkan berkah dan terhindar dari kesulitan adalah dengan berdoa atau memohon kepada Allah.
"Allah sendiri berjanji untuk menjawab mereka yang memohon kepada-Nya. Dia berkata, (Panggillah Aku. Jika kamu melakukannya, Aku akan menjawab kamu) [40:60]. Allah juga mengatakan kepada Utusan-Nya, (Ketika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, beri tahu mereka bahwa Aku pasti dekat. Aku menjawab doa pemohon ketika dia memanggilKu)) [2: 186]."
Karena itu, kata dia, orang-orang Muslim, berseru kepada Allah dengan kerendahan hati, ketulusan, dan kepastian bahwa Dia akan menjawab doa.
Dalam khutbahnya Sheikh Abdullah bin Suleiman Al-Manea juga memanjatkan doa agar pandemi segera dapat diatasi dan pengobatan untuk virus corona dapat segera ditemukan.
Baca juga: Di tengah pandemi, botol air Zamzam didistribusikan ke peziarah
Baca juga: Jamaah haji dari lima kota Arab Saudi tiba di Bandara Kingabdulaziz
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: