Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus melakukan fokus ulang program-programnya untuk membantu para pekerja yang terkena dampak COVID-19, kata Kepala Biro Humas Kemnaker Soes Hindharno.

"Sekarang tetap umum tapi lebih fokus kepada terdampak BLK (Balai Latihan Kerja) maupun terdampak yang dirumahkan. Yang tadinya kita padat karyanya untuk umum sekarang padat karya tenaga kerja mandiri lebih fokus kepada misalnya UMKM," kata Karo Humas Kemnaker ketika dihubungi dari Jakarta pada Kamis.

Semua langkah itu termasuk dalam langkah yang dilakukan untuk merealisasikan anggaran untuk mendorong geliat ekonomi di masyarakat.

Dia memberi contoh bagaimana program Kemnaker seperti padat karya infrastruktur, padat karya produktif, Tenaga Kerja Mandiri, Terapan Teknologi Tepat Guna, Kewirausahaan, dan Tenaga Kerja Sukarela dimanfaatkan untuk membantu para pekerja terdampak COVID-19. Selain itu, Kemnaker juga melakukan pelatihan tanggap COVID-19 serta pemberian insentif pelatihan di BLK yang berasal dari biaya perjalanan dinas yang dibatalkan.

Baca juga: Menaker: Banyak pekerja yang dirumahkan sudah kembali bekerja
Baca juga: Pemprov DKI minta perusahaan lapor bila ada karyawan terkena COVID-19


Kemnaker sendiri sejak Maret 2020 secara rutin melakukan melakukan penyemprotan disinfektan yang melibatkan pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai bagian dari padat karya tunai. Tidak hanya itu, bantuan sosial berupa sembako, masker dan hand sanitizer kepada masyarakat juga sering dilakukan.

Berbagai langkah yang diambil oleh kementerian itu adalah bagian dari realisasi anggaran Kemnaker dari APBN yang ditargetkan pada Juli 2020 mencapai lebih dari 42 persen.

"Itu sudah include termasuk untuk bansos, termasuk untuk dialihkan pemberian sembako termasuk untuk pelatihan di 2020," kata dia. Kemnaker memiliki data terverifikasi 1,7 juta orang pekerja terdampak akibat pandemi sampai dengan akhir Mei 2020.

Baca juga: Menaker lakukan tiga langkah strategis atasi pengangguran saat pandemi
Baca juga: Gugus Tugas: Angkatan kerja usia produktif diharapkan tetap bekerja