West Point, New York (ANTARA News/AFP) - Presiden Barack Obama mengatakan Selasa bahwa keberhasilan AS di Afghanistan, tempat ia merencanakan untuk mengerahkan 3.000 lagi tentara, "terkait tak lepas" dengan kemitraan Washington dengan Pakistan.

"Kita akan bertindak dengan pengakuan penuh bahwa keberhasilan kita di Afghanistan terkait tak lepas dari kemitraan kita dengan Pakistan," kata Obama pada para kadet di akademi militer AS di West Point.

Dalam pidato yang disiarkan televisi langsung ke seluruh negeri, Obama mengumumkan "kemitraan efektif" dengan Pakistan sebagai satu dari tiga "elemen inti" untuk mengalahkan ekstrimisme, bersama dengan penambahan tentara dan orang sipil.

"Kita di Afghanistan untuk mencegah kanker sekali lagi menyebar melewati negara itu. Tapi kanker yang sama ini juga mulai berakar dan tumbuh di daerah perbatasan Pakistan," katanya saat ia memaparkan strategi barunya untk Afghanistan.

"Itulah mengapa kita perlu strategi yang bekerja di kedua sisi perbatasan," tegasnya, lebih dari delapan tahun setelah al Qaida melancarkan serangan 11 September di New York dan Washington dari markas di Afghanistan.

"Pada masa lalu, ada orang-orang d Pakistan yang berdalih bahwa perjuangan melawan ekstrimisme bukan perjuangan mereka, dan bahwa Pakistan lebih baik tidak berurusan atau minta pertolongan pada orang-orang yang menggunakan kekerasan, katanya.

"Tapi dalam beberapa tahun belakangan ini, ketika orang-orang tak bersalah tewas dari Karachi hingga Islamabad, menjadi jelas bahwa rakyat Pakistanlah yang paling besar dibahayakan oleh ekstrimisme. Pendapat umum telah berubah," ujar presiden itu.

"Pendapat umum telah berubah. Militer Pakistan telah melancarkan perang di Swat dan Waziristan Selatan. Dan tidak ada keraguan bahwa AS dan Pakistan berbagi musuh yang sama," tegasnya.

"Pada masa lalu, kita hampir terlalu sering mendefinisikan hubungan kita dengan Pakistan. Hari-hari itu telah usai," kata Obama.

"Bergerak maju, kita berkomitmen pada kemitraan dengan Pakistan yang dibangun atas dasar kepentingan bersama, saling menghormati, dan saling percaya," ia menjelaskan pada audiensnya.

"Kita akan meningkatkan kemampuan Pakistan untuk menyerang kelompok-kelompok yang mengancam negara kita, dan membuatnya jelas bahwa kita dapat menoleransi tempat perlindungan yang aman bagi teroris yang tempatnya kita ketahui, dan yang tujuannya jelas," tambahnya.

"Amerika juga akan memberikan sumber-sumber substansial untuk mendukung demokrasi dan pembangunan Pakistan. Kita adalah pendukung internasional terbesar bagi orang-orang Pakistan yang terlantar akibat pertempuran," katanya.

"Ke depan, rakyat Amerika harus tahu: Amerika akan tetap pendukung kuat keamanan dan kemakmuran Pakistan lama setelah senjata diam, agar supaya potensi besar rakyatnya dapat dilepaskan.(*)