Banjir bandang terjang daerah dataran tinggi Gayo Lues Aceh
30 Juli 2020 19:49 WIB
Dokumentasi - Banjir mulai memasuki yang mengenangi rumah warga di Desa Lempuh, Kecamatan Blangkejeren di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Kamis (11/6/2020). ANTARA/ BPBD Gayo Lues
Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyampaikan, banjir bandang akibat intensitas hujan sangat lebat menerjang daerah dataran tinggi Aceh, yakni Desa Gumpang Lempuh, Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.
"Bencana banjir bandang terjadi dua kali pada Senin (27/7), dan Rabu (29/7) dini hari sekitar pukul 1.07 WIB di Gumpang Lempuh, Gayo Lues," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Kamis.
Ia menerangkan bencana itu mengakibatkan total 12 unit rumah rusak di antaranya sembilan unit mengalami rusak sedang, dan tiga unit rusak berat.
Baca juga: Empat kecamatan di Aceh Singkil diterjang banjir dan longsor
Terdapat dua rumah ibadah yang masing-masing satu masjid dan mushala terendam air serta tertimbun material terbawa banjir.
Tergerusnya badan jalan yang menghubungkan desa tetangga di wilayah Gumpang Lempuh, kemudian lahan persawahan dan tanaman jangung total seluas 12 hektare rusak berat akibat terendam air serta material banjir.
"Ada 17 kepala keluarga terdampak banjir, termasuk yang rumahnya mengalami rusak sedang dan berat. Kalau jumlah jiwa, hingga kini masih terus di data BPBD Gayo Lues" katanya.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di wilayah dikelilingi kawasan ekosistem Leuser, dan merupakan hutan terluas di kawasan Asia Tenggara dengan beragam flora dan fauna.
Baca juga: TNI dan Basarnas selamatkan tujuh warga terjebak banjir di Aceh Jaya
Baca juga: Banjir rendam 23 desa di Nagan Raya, akses transportasi lumpuh
"Kemarin siang sekitar pukul 15.00 WIB, banjir perlahan-lahan mulai surut. Dan warga korban terdampak, mulai bersihkan rumah mereka dari berbagai material," tutur Sunawardi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pusat tekanan rendah dari Asia masih berpotensi menimbulkan hujan lebat yang berdampak banjir, dan longsor dalam beberapa hari ke depan bagi sejumlah wilayah di Aceh.
"Ada tekanan rendah di Asia, sehingga massa udara di Samudera Hindia itu bergerak. Sampai di Aceh, membelok. Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga pekan ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Metrologi Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria Ahmad.
Hasil analisa pihaknya berdasarkan radar cuaca setempat, ia menyatakan, wilayah barat-selatan di provinsi paling barat Indonesia merupakan daerah yang paling berpeluang dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Terutama wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Tengah di wilayah tengah, dan Aceh Tamiang di wilayah pesisir timur.
Baca juga: BPBD: 15.384 warga Aceh Barat terdampak banjir, sebagian mengungsi
Baca juga: 3.985 jiwa terdampak banjir yang menimpa 17 desa di Aceh Selatan
"Bencana banjir bandang terjadi dua kali pada Senin (27/7), dan Rabu (29/7) dini hari sekitar pukul 1.07 WIB di Gumpang Lempuh, Gayo Lues," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Kamis.
Ia menerangkan bencana itu mengakibatkan total 12 unit rumah rusak di antaranya sembilan unit mengalami rusak sedang, dan tiga unit rusak berat.
Baca juga: Empat kecamatan di Aceh Singkil diterjang banjir dan longsor
Terdapat dua rumah ibadah yang masing-masing satu masjid dan mushala terendam air serta tertimbun material terbawa banjir.
Tergerusnya badan jalan yang menghubungkan desa tetangga di wilayah Gumpang Lempuh, kemudian lahan persawahan dan tanaman jangung total seluas 12 hektare rusak berat akibat terendam air serta material banjir.
"Ada 17 kepala keluarga terdampak banjir, termasuk yang rumahnya mengalami rusak sedang dan berat. Kalau jumlah jiwa, hingga kini masih terus di data BPBD Gayo Lues" katanya.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di wilayah dikelilingi kawasan ekosistem Leuser, dan merupakan hutan terluas di kawasan Asia Tenggara dengan beragam flora dan fauna.
Baca juga: TNI dan Basarnas selamatkan tujuh warga terjebak banjir di Aceh Jaya
Baca juga: Banjir rendam 23 desa di Nagan Raya, akses transportasi lumpuh
"Kemarin siang sekitar pukul 15.00 WIB, banjir perlahan-lahan mulai surut. Dan warga korban terdampak, mulai bersihkan rumah mereka dari berbagai material," tutur Sunawardi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pusat tekanan rendah dari Asia masih berpotensi menimbulkan hujan lebat yang berdampak banjir, dan longsor dalam beberapa hari ke depan bagi sejumlah wilayah di Aceh.
"Ada tekanan rendah di Asia, sehingga massa udara di Samudera Hindia itu bergerak. Sampai di Aceh, membelok. Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga pekan ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Metrologi Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria Ahmad.
Hasil analisa pihaknya berdasarkan radar cuaca setempat, ia menyatakan, wilayah barat-selatan di provinsi paling barat Indonesia merupakan daerah yang paling berpeluang dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Terutama wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Tengah di wilayah tengah, dan Aceh Tamiang di wilayah pesisir timur.
Baca juga: BPBD: 15.384 warga Aceh Barat terdampak banjir, sebagian mengungsi
Baca juga: 3.985 jiwa terdampak banjir yang menimpa 17 desa di Aceh Selatan
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: