Hong Kong laporkan rekor kasus harian COVID-19
30 Juli 2020 19:18 WIB
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, memakai masker saat memberikan keterangan media mengenai pandemi global virus corona (COVID-19) di Hong Kong, China, Senin (13/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu/pras/djo
Hong Kong (ANTARA) - Otoritas Hong Kong melaporkan rekor kasus harian COVID-19 pada Kamis, dengan 149 kasus, termasuk 145 kasus transmisi lokal.
Otoritas memperingatkan bahwa pusat bisnis global tersebut menghadapi masa kritis saat pihaknya berupaya menekan wabah virus corona.
Lonjakan infeksi di Asia menghapus dugaan bahwa wilayah tersebut mungkin menjadi yang paling parah, dengan Australia dan India juga melaporkan rekor kasus harian COVID-19. Sementara itu, Vietnam sedang bersiap menguji ribuan spesimen dan Korea Utara meminta warganya agar lebih waspada.
Hong Kong melaporkan 118 kasus COVID-19 pada Rabu. Sejak akhir Januari tercatat lebih dari 3.000 orang terinfeksi di wilayah tersebut, dengan 24 di antaranya meninggal.
Baca juga: Seorang wisatawan Hongkong di Raja Ampat diduga terinfeksi Corona
Lonjakan infeksi di pusat bisnis Asia tersebut terjadi menjelang pelonggaran larangan makan di restoran.
Larangan tersebut, yang berlaku pada Rabu, akan dilonggarkan setelah hanya dua hari, yang dimulai pada Jumat. Restoran akan diizinkan beroperasi selama waktu sarapan dan makan siang dengan kapasitas 50 persen dan memastikan bahwa hanya boleh dua orang dalam satu meja.
Pemerintah membatalkan sebagian larangan setelah banyak pekerja terpaksa makan di trotoar di bawah teriknya matahari dan hujan.
Menurut otoritas, restoran hanya akan dapat melayani pesanan bawa pulang untuk makan malam guna mencegah penyebaran COVID-19.
Aturan lainnya termasuk membatasi perkumpulan hingga dua orang dan mewajibkan masker di seluruh ruang umum terbuka akan tetap berlaku hingga setidaknya pekan depan.
Kerja dari rumah bagi PNS juga diperpanjang sampai 9 Agustus, menurut otoritas.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus COVID-19 menurun, Hong Kong siap longgarkan pembatasan sosial
Baca juga: Pasien TKW Hong Kong dinyatakan negatif virus corona
Otoritas memperingatkan bahwa pusat bisnis global tersebut menghadapi masa kritis saat pihaknya berupaya menekan wabah virus corona.
Lonjakan infeksi di Asia menghapus dugaan bahwa wilayah tersebut mungkin menjadi yang paling parah, dengan Australia dan India juga melaporkan rekor kasus harian COVID-19. Sementara itu, Vietnam sedang bersiap menguji ribuan spesimen dan Korea Utara meminta warganya agar lebih waspada.
Hong Kong melaporkan 118 kasus COVID-19 pada Rabu. Sejak akhir Januari tercatat lebih dari 3.000 orang terinfeksi di wilayah tersebut, dengan 24 di antaranya meninggal.
Baca juga: Seorang wisatawan Hongkong di Raja Ampat diduga terinfeksi Corona
Lonjakan infeksi di pusat bisnis Asia tersebut terjadi menjelang pelonggaran larangan makan di restoran.
Larangan tersebut, yang berlaku pada Rabu, akan dilonggarkan setelah hanya dua hari, yang dimulai pada Jumat. Restoran akan diizinkan beroperasi selama waktu sarapan dan makan siang dengan kapasitas 50 persen dan memastikan bahwa hanya boleh dua orang dalam satu meja.
Pemerintah membatalkan sebagian larangan setelah banyak pekerja terpaksa makan di trotoar di bawah teriknya matahari dan hujan.
Menurut otoritas, restoran hanya akan dapat melayani pesanan bawa pulang untuk makan malam guna mencegah penyebaran COVID-19.
Aturan lainnya termasuk membatasi perkumpulan hingga dua orang dan mewajibkan masker di seluruh ruang umum terbuka akan tetap berlaku hingga setidaknya pekan depan.
Kerja dari rumah bagi PNS juga diperpanjang sampai 9 Agustus, menurut otoritas.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus COVID-19 menurun, Hong Kong siap longgarkan pembatasan sosial
Baca juga: Pasien TKW Hong Kong dinyatakan negatif virus corona
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: