Dubes Inggris: Energi rendah karbon berkontribusi positif pada ekonomi
30 Juli 2020 16:32 WIB
Tangkapan layar - Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis (30/7/2020). ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins menilai penggunaan energi rendah karbon seperti energi baru terbarukan dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.
"Berdasarkan pengalaman Inggris, menggunakan energi rendah karbon dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian, seperti menciptakan pertumbuhan dan pekerjaan yang berkualitas," kata Owen Jenkins dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.
Menurut Owen, saat ini tidak perlu lagi memilih antara apakah menggunakan energi rendah karbon atau mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat, kedua hal tersebut bisa dijalankan secara simultan. Melalui Program Mentari ((Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia) hal tersebut diharapkan dapat terwujud.
Baca juga: PLN dorong penggunaan energi baru terbarukan rendah karbon
"Program ini bertujuan untuk menggerakkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi," katanya.
Program Mentari ini merupakan program energi bersih dan ramah lingkungan berkelanjutan. Alasan mengapa program ini diluncurkan adalah karena kami meyakini bahwa satu-satunya solusi bagi pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan adalah energi baru terbarukan serta ramah lingkungan.
Selain itu melalui program kerjasama Indonesia dan Inggris ini, pemerintah Indonesia diharapkan dapat menjaga ketersediaan sumber daya alamnya dan dunia sendiri saat ini mulai beralih ke energi bersih dan ramah lingkungan.
Program Mentari juga diharapkan dapat menyediakan akses energi bagi daerah-daerah terpencil di Indonesia, khususnya di kawasan Indonesia Timur di mana akses jaringan energi belum tersedia secara merata.
Baca juga: Bappenas rekomendasi kebijakan ekonomi rendah karbon hadapi COVID-19
"Sangat jelas bahwa akses terhadap energi yang bersih dan berkelanjutan merupakan hal fundamental dalam pembangunan efektif serta bagian untuk mencapai Sustainable Development Goals. Menyediakan jaringan energi di seluruh wilayah merupakan hal paling mendasar bagi pembangunan ekonomi," kata Dubes Inggris tersebut.
Program Mentari atau Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia yang diluncurkan pada Kamis (30/7) merupakan program kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Inggris.
Program ini bertujuan utnuk mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia dengan ruang lingkup, antara lain dukungan terhadap peningkatan kebijakan di bidang energi terbarukan, mendorong investasi swasta untuk proyek energi terbarukan on-grid dan off-grid.
Selain itu program ini juga bertujuan untuk membangun proyek percontohan energi terbarukan skala kecil yang terintegrasi, dan mengupayakan praktik-praktik baik dan mendorong integrasi gender dan inklusi sosial dalam kegiatan penyediaan akses energi terbarukan.
"Berdasarkan pengalaman Inggris, menggunakan energi rendah karbon dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian, seperti menciptakan pertumbuhan dan pekerjaan yang berkualitas," kata Owen Jenkins dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.
Menurut Owen, saat ini tidak perlu lagi memilih antara apakah menggunakan energi rendah karbon atau mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat, kedua hal tersebut bisa dijalankan secara simultan. Melalui Program Mentari ((Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia) hal tersebut diharapkan dapat terwujud.
Baca juga: PLN dorong penggunaan energi baru terbarukan rendah karbon
"Program ini bertujuan untuk menggerakkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi," katanya.
Program Mentari ini merupakan program energi bersih dan ramah lingkungan berkelanjutan. Alasan mengapa program ini diluncurkan adalah karena kami meyakini bahwa satu-satunya solusi bagi pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan adalah energi baru terbarukan serta ramah lingkungan.
Selain itu melalui program kerjasama Indonesia dan Inggris ini, pemerintah Indonesia diharapkan dapat menjaga ketersediaan sumber daya alamnya dan dunia sendiri saat ini mulai beralih ke energi bersih dan ramah lingkungan.
Program Mentari juga diharapkan dapat menyediakan akses energi bagi daerah-daerah terpencil di Indonesia, khususnya di kawasan Indonesia Timur di mana akses jaringan energi belum tersedia secara merata.
Baca juga: Bappenas rekomendasi kebijakan ekonomi rendah karbon hadapi COVID-19
"Sangat jelas bahwa akses terhadap energi yang bersih dan berkelanjutan merupakan hal fundamental dalam pembangunan efektif serta bagian untuk mencapai Sustainable Development Goals. Menyediakan jaringan energi di seluruh wilayah merupakan hal paling mendasar bagi pembangunan ekonomi," kata Dubes Inggris tersebut.
Program Mentari atau Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia yang diluncurkan pada Kamis (30/7) merupakan program kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Inggris.
Program ini bertujuan utnuk mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia dengan ruang lingkup, antara lain dukungan terhadap peningkatan kebijakan di bidang energi terbarukan, mendorong investasi swasta untuk proyek energi terbarukan on-grid dan off-grid.
Selain itu program ini juga bertujuan untuk membangun proyek percontohan energi terbarukan skala kecil yang terintegrasi, dan mengupayakan praktik-praktik baik dan mendorong integrasi gender dan inklusi sosial dalam kegiatan penyediaan akses energi terbarukan.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: