Jakarta (ANTARA) - Bek Bayern Munchen Jerome Boateng mengatakan bahwa para pemain harus menggunakan platform yang disediakan oleh Liga Champions untuk terus mengirim pesan tentang kesetaraan ras dengan melakukan aksi berlutut.
Para atlet dari seluruh dunia melakukan aksi berlutut demi menunjukkan solidaritas dengan kampanye Black Lives Matter (BLM) yang mendapatkan momentum setelah meninggalnya pria Afrika Amerika George Floyd oleh kebrutalan polisi pada Mei.
Liga Champions Eropa, yang telah ditangguhkan sejak Maret karena pandemi COVID-19 akan bergulir lagi bulan depan.
"Ini sangat kuat dan sangat penting bahwa kami melanjutkan ini di Liga Champions, terutama di final, karena seluruh dunia akan melihat," kata Boateng, yang timnya unggul agregat 3-0 atas Chelsea jelang pertandingan 16 besar leg kedua mereka pada 8 Agustus.
"Mudah-mudahan dalam beberapa olahraga yang belum dimulai kembali, mereka akan bergabung dengan kami. Saya pikir ini sangat penting," kata pemain asal Jerman tersebut seperti dikutip Reuters, Kamis.
Boateng sendiri pernah menjadi korban pelecehan rasial dan ia mengatakan telah berbicara dengan rekan satu timnya di Bayern tentang masalah yang diangkat oleh gerakan BLM.
"Kami membicarakannya sebelum istirahat, saya benar-benar berbicara dengan Joshua Kimmich dan Leon Goretzka tentang hal itu," kata pemain berusia 31 tahun.
"Mereka bertanya kepada saya bagaimana mendukung gerakan itu, bagaimana rasanya, apa yang terjadi pada Anda ketika Anda masih muda, sehingga saya bisa menceritakan kepada mereka kisah saya, apa pengalaman saya dan mengapa begitu menyakitkan serta sulit untuk mendengar hal-hal itu."
Baca juga: Jerome Boateng didenda karena langgar instruksi isolasi
Baca juga: Bayern siap permanenkan Flick
Liga Champions
Boateng desak pemain lakukan aksi berlutut di Liga Champions
30 Juli 2020 14:49 WIB
Bek Bayern Munchen asal Jerman Jerome Boateng.(REUTERS/ANDREAS GEBERT)
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020
Tags: