Moskow (ANTARA News/Reuters) - Rusia merencanakan untuk memulai pembangkit tenaga nuklir pertama Iran pada Maret 2010 bertepatan dengan Tahun Baru Iran, dua sumber yang terlibat secara dekat dengan proyek itu mengatakan.

Sumber-sumber itu, yang minta untuk tidak disebutkan namanya karena senstivitas situasi, menyatakan bahwa Rusia telah memerintahkan agar fasilitas tersebut siap untuk operasi pada hari besar yang jatuh pada paruh kedua Maret itu.

"Kami telah diberi tugas untuk meluncurkan pembangkit itu pada Tahun Baru Iran," kata salah seorang sumber. "Masih ada banyak pekerjaan untuk dilakukan."

Sumber kedua menambahkan bahwa pengujian di fasilitas itu berjalan baik.

Beberapa diplomat mengatakan Rusia menggunakan Bushehr -- dan kontrak senjata yang besar -- sebagai pengungkit dalam hubungan dengan Iran, yang diduga oleh AS dan negara Barat lainnya berusaha untuk membuat sejata nuklir.

AS sebelumnya telah mengkritik keterlibatan Rusia dalam proyek itu tapi menghentikan penentangannya dan sekarang mengatakan fasilitas tersebut akan menghilangkan kebutuhan pada Iran untuk memiliki program pengayaannya sendiri.

Rusia menjelaskan fasilitas itu murni sipil dan tidak dapat digunakan untuk program senjata karena fasilitas itu akan mendapat pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Iran akan mengembalikan semua rod bahan bakar yang tersisa ke Rusia.

Menteri Energi Rusia Sergei Shmatko akan mengunjungi fasilitas Bushehr Senin.

Rusia pada November mengatakan masalah teknis akan merintangi para insinyurnya untuk memulai reaktor Bushehr akhir tahun ini. Moskow sebelumnya menyatakan reaktor itu, yang dibangun oleh sebuah perusahaan milik negara Rusia, akan dimulai pada 2009.

Iran telah menantang tekanan internasional untuk menghilangkan kecemasan karena program nuklirnya dan pada Ahad pemerintah Presiden Mahmoud Ahamdinejad menegaskan mereka akan membangun 10 fasilitas pengayaan uranium baru.

Tindakan itu dikecam oleh AS sebagai upaya jelas oleh republik Islam itu untuk mengucilkan diri sendiri dan Washington memperingatkan bahwa waktu hampir habis bagi Iran untuk menanggapi keprihatinan Barat soal fasilitas nuklirnya.

Rusia "benar-benar prihatin" dengan pernyataan Iran itu, kata seorang sumber di kementerian luar negeri seperti yang dikutip oleh kantor berita setempat.

Rusia sejauh ini menolak untuk mendukung secara terbuka permintaan oleh AS akan ancaman sanksi terhadap Iran menyangkut program nuklirnya.

Moskow setuju untuk membangun reaktor Bushehr pada 1995 di tempat fasilitas yang dimulai pada 1970-an oleh perusahaan Jerman Siemens. Proyek itu terganggu oleh revolusi Islam 1979 di Iran dan perang Iran-Irak pada 1989-88.

Kontrak untuk membangun fasilitas itu merupakan rahasia negara, meskipun kontrak itu diperkirakan bernilai sekitar 1 miliar dolar.(*)