Bolmong (ANTARA News) - Anggaran pendidikan yang di plot ke dinas pendidikan Kabupaten Bolaangmongondow, Sulut, lewat pembahasan RAPBD sebagian besarnya berpihak pada belanja pegawai dan sedikit menyentuh pada masyarakat.
Hal ini dikatakan aktivis Publika, Darman Matara, usai mengahdiri rapat DRPD tentang pembahasan rancangan Angaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2010, Selasa di Manado.
Menurutnya seharusnya Dinas Pendidikan Kabupaten, lebih terkosentrasi pada pendidikan dengan mengalokasikan anggaran lebih besar agar benar-benar berpihak pada rakyat.
Dijelaskan saat ini, angaran Dinas Pendidikan sebesar Rp 108 Miliar atau 26 persen dari total RAPBD namun itu belum menjamin pembagiannya akan lebih besar pada pengembangan mutu dan kuwalitas pendidikan.
"Walaupun pembagiannya cukup besar namun belum menjamin akan teralokasi pada kepentingan masyarakat dalam peningkatan pendidikan" ujarnya.
Oleh karena itu dirinya mengingatkan kepada Badan Angaran (Banggar) DPRD agar jangan terjebak pada usulan anggaran dinas pendidikan karena bisa jadi ini merupakan jebakan untuk memenuhi kebutuhan belanjanya pegawainya, mengingat anggaran tersebut merupakan rancangan eksekutif sebagai SKPD.
Sementara Kabag Humas Bolmong, Baharudin Marto mengatakan, bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) telah merancang angarannya sesuai dengan mekasnisme yang ada. dan apabila ada yang menganalisa seperti itu adalah merupakan hal yang wajar.
Ditambahkannya juga, kalau tim anggaran Pemerintah Kabupaten sudah menyesuaikannya dengan kebutuhan setiap SKPD sebelum di putuskan." Contoh seperti anggaran untuk sosialisasi bagi dinas kesehatan itu merupakan kepentingan rakyat yang menyentuh langsung pada masyarakat" ujarnya.
Marto mengungkapkan, pembahasan RAPBD untuk Tahun 2010 pada prinsipnya berpihak kepada rakyat dan diperuntukan untuk kepentingan rakyat atau publik, dan ini sudah menjadi keputusan pihak eksekutif.(*)
Alokasi Anggaran Pendidikan Kurang Menyentuh Rakyat
2 Desember 2009 00:57 WIB
Pendidikan/ilustrasi (ANTARA/Yusran Uccang)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: