Ambon (ANTARA) - Sebanyak 26 orang pegawai kantor Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ambon dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau COVID-19 dan telah menjalani karantina.

"Total 26 orang pegawai termasuk Kepala Balai POM Ambon Hariani positif terinfeksi COVID-19. Mereka telah dikarantina untuk menjalani proses penyembuhan," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Rabu.

Para pegawai Balai POM dikarantina di asrama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Maluku di Desa Wailela, Kecamatan Teluk Ambon, sedangkan Kepala Balai POM Hariani dikarantina di rumah dinasnya.

Baca juga: Pasien sembuh asal Ternate dan Tidore bertambah
Baca juga: Ratusan karyawan NHM sembuh dari COVID-19


Kasrul yang juga Sekda Maluku mengaku, saat ini pelayanan di Balai POM terus berjalan, tetapi dikhususkan untuk melayani pengujian pemeriksaan sampel swap yang dikirim dari berbagai daerah penyebaran COVID-19 di Maluku.

"Sebelas tenaga analis yang bekerja di ruang infeksius itu tidak terpapar COVID-19. Jadi mereka tetap bekerja menguji sampel swap dari pasien baru yang dikirim dari berbagai daerah," katanya.

Sedangkan pelayanan lainnya di Balai POM Ambon ditutup untuk sementara waktu guna dilakukan disinfeksi terhadap seluruh ruangan di kantor tersebut.

Kasrul mensinyalir para pegawai kantor tersebut terpapar dari luar mengingat penyebaran COVID-19 di Kota Ambon sudah pada tataran komunitas, dan saat ini seluruh ruangan kantor disemprot desinfektan secara rutin.

"Kemungkinan mereka terpapar dari luar. Tetapi hasilnya akan diketahui setelah pelacakan dan penelusuran kontak erat selesai dilakukan petugas medis," ujarnya.

Baca juga: Harita Nickel salurkan enam unit ventilator bantu tanggulangi COVID-19
Baca juga: Kadis Pemuda dan Olahraga Maluku positif COVID -19, sebut GTPP


Sehubungan dengan itu Kasrul mengimbau warga di ibu kota provinsi Maluku itu untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas, serta mematuhi protokol kesehatan baik menggunakan masker, rutin mencuci tangan serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan di tempat umum.

"Apalagi saat ini pasien yang positif terpapar COVID-19 adalah tanpa gejala, sehingga lebih rentan menulari orang lain. Ketaatan terhadap protokol kesehatan menjadi satu-satunya cara agar terhindar dari pandemi ini," katanya.

Data GTPP COVID-19 provinsi Maluku hingga Rabu (29/7) tercatat 1.069 orang di tujuh dari 11 kabupaten Kota di provinsi Maluku terkonfirmasi positif pandemi tersebut, di mana 697 orang dinyatakan sembuh, 22 meninggal serta sisanya 350 orang dalam perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan.

Jumlah pasien positif yang tengah menjalani perawatan terbanyak di Kota Ambon yakni 263 orang, disusul Kabupaten Maluku Tengah 28 kasus, Kota Tual 20 kasus , Maluku Tenggara 17 kasus, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) 15 kasus, Seram Bagian Barat empat kasus dan Kabupaten Buru tiga kasus.

Baca juga: 255 karyawan yang terpapar COVID-19 di Halmahera Utara sudah sembuh
Baca juga: Uji sampel mandiri COVID-19 sudah bisa dilakukan BPOM Ambon