New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak melompat pada Senin waktu setempat, setelah data bisnis positif AS memicu optimisme pemulihan ekonomi dan ketakutan tentang krisis utang Dubai mereda.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, naik 1,23 dolar dari penutupan Jumat pada 77,28 dolar per barel.
Kontrak berjangka New York telah jatuh hampir dua dolar pada Jumat karena pasar bereaksi terhadap pengumuman Dubai bahwa mereka inginkan moratorium enam bulan pembayaran utang konglomerat andalannya Dubai World.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik 1,29 dolar menjadi menetap di 78,47 dolar per barel.
Harga minyak dunia mendapat dorongan di tengah berita tak terduga kenaikan dalam aktivitas bisnis di wilayah Midwest AS, yang memberikan momentum pemulihan AS dari resesi sedang meningkat.
Indeks pembelian manajer (PMI) Chicago naik untuk kedua bulan berturut-turut, menjadi 56,1 pada November dari 54,2. Sebagian besar analis memperkirakan sedikit penurunan menjadi 53,3 dalam indeks regional Institute for Supply Management (ISM).
Survei yang lebih kuat daripada perkiraan "menunjukkan bahwa pemulihan di manufaktur sedang menyebar di luar otomotif," kata Ryan Sweet dari Moody`s Economy.com.
Jason Schenker dari Prestige Economics mengatakan bahwa pedagang jangka pendek, bertaruh pada penurunan harga minyak, yang terjepit dari pasar "didukung harga-bullish data ekonomi."
Angka PMI "hari ini pertanda baik untuk angka ISM besok dan angka ISM pertanda baik bagi angka PDB (produk domestik bruto). "
ISM menerbitkan data sektor manufaktur AS untuk November pada Selasa.
Pasar menguat setelah dibuka sedikit lebih rendah karena para investor terus memantau krisis utang Dubai.
"Untuk komoditas, kerutan baru ini dalam krisis ekonomi global memaksa pedagang keluar dari zona nyaman `carry trade` mereka," kata Phil Flynn, analis pasar senior di PFG Best.
"Sekarang kelihatannya seperti pasar terbawa dengan perdagangan lagi karena selera risiko hidup kembali," Flynn mengatakan.
Investor muncul setelah bank sentral Uni Emirat Arab akan mendukung bank-bank lokal dan asing di UAE, sekelompok tujuh emirat termasuk Dubai.
"Kami tahu rencana permainan krisis ini, dan itu adalah jaminan seseorang keluar, mencetak lebih banyak uang dan bertanya kemudian," kata Flynn.
Harga minyak pulih untuk ke batasan 75-82 dolar di mana mereka telah perdagangan untuk beberapa minggu terakhir.
"Ada yang menarik dan mendorong dalam kisaran ini didorong oleh data ekonomi jangka menengah," kata Schenker.
Mike Fitzpatrick dari MF Global memperingatkan bahwa harga minyak naik terhuyung-huyung didukung harapan untuk permintaan lebih besar dari pemulihan ekonomi.
"Saat ini belum ada banyak bukti yang meyakinkan mendukung kesimpulan lain daripada hanya pemulihan yang mungkin berlangsung rapuh," kata dia.
"Inilah sebabnya mengapa pasar mungkin rentan terhadap koreksi, tingkat yang akan menjadikan produk mengubah persepsi pasar yang didasari fundamental yang masih lemah." (*)
Harga Minyak Naik Didukung Data Positif AS
1 Desember 2009 06:13 WIB
Harga minyak naik/ilustrasi (ANTARA/Grafis)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: