Tim Sembilan Temui PBNU
30 November 2009 21:51 WIB
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Safii Maarif (tengah), menerima Tim Sembilan atau penggagas angket skandal Bank Century, di Maarif Institut Jakarta, Senin (30/11). (ANTARA/ Adityawarman)
Jakarta (ANTARA News) - Tim Sembilan inisiator hak angket kasus Bank Century dalam rangkaian safarinya ke sejumlah tokoh nasional berkunjung pula menemui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Kunjungan ke PBNU di Jakarta, Senin, diwakili salah seorang anggota Tim Sembilan yakni Andi Rahmat, yang ditemani sejumlah orang di luar inisiator, antara lain Zainal Bintang, Laode Ida, Djoko Edi Abdurrahman, Umar Marasabessy, dan Beathor Suryadi.
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan dukungan moral terhadap Tim Sembilan dan gerakan antikorupsi pada umumnya. "NU tetap konsisten dan membela selama ini tetap dalam koridor moral," katanya.
Pada kesempatan itu Hasyim juga mengingatkan agar para aktivis antikorupsi merapatkan barisan dan mewaspadai kemungkinan terjadinya pengalihan isu.
"Yang saya takutkan terjadi pengalihan isu dengan melakukan pembenturan, menjadi isu agama, etnis, kelompok dan lainnya," katanya. Apalagi, lanjutnya, saat ini banyak orang yang bisa disewa untuk melakukan sesuatu, yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat umum.
Ia lantas mencontohkan kasus pengusiran aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi (Kompak) yang tengah melakukan aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (29/11), oleh sekelompok orang yang menamakan diri Masyarakat Indonesia Timur.
"Seharusnya kalau ada yang ingin memberikan kontra demo diberikan waktu dan tempat sendiri," katanya seraya berharap kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
Untuk memberikan dukungan moral dan mengantisipasi kemungkinan yang tak diinginkan, kata Hasyim, pada Rabu (2/12), para tokoh agama akan berkumpul membicarakan masalah itu di PBNU.
Menurut Hasyim, jika upaya pengalihan isu itu berhasil, maka isu korupsi yang menjadi tujuan utama akhirnya akan tersingkir menjadi isu-isu lain yang merusak sehingga koruptor akan melenggang dengan aman.
Satu hal lagi yang harus diwaspadai, kata Hasyim, yakni kemungkinan manuver pihak-pihak tertentu yang berupaya "memperjualbelikan" kasus Bank Century demi keuntungan pribadi maupun kelompok.
Sementara itu, Zainal Bintang mengatakan, kedatangan mereka ke PBNU untuk mencari dukungan dalam mengawal proses hak angket kasus Bank Century agar tidak kandas di tengah jalan, seperti yang dialami sejumlah kasus hak angket lainnya.
"Di era ini saja ada empat hak angket yang gugur. Selama reformasi ada 12 hak angket yang gugur. Kita khawatir hak angket Bank Century dimentahkan," kata politisi senior Partai Golkar tersebut.
(*)
Kunjungan ke PBNU di Jakarta, Senin, diwakili salah seorang anggota Tim Sembilan yakni Andi Rahmat, yang ditemani sejumlah orang di luar inisiator, antara lain Zainal Bintang, Laode Ida, Djoko Edi Abdurrahman, Umar Marasabessy, dan Beathor Suryadi.
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan dukungan moral terhadap Tim Sembilan dan gerakan antikorupsi pada umumnya. "NU tetap konsisten dan membela selama ini tetap dalam koridor moral," katanya.
Pada kesempatan itu Hasyim juga mengingatkan agar para aktivis antikorupsi merapatkan barisan dan mewaspadai kemungkinan terjadinya pengalihan isu.
"Yang saya takutkan terjadi pengalihan isu dengan melakukan pembenturan, menjadi isu agama, etnis, kelompok dan lainnya," katanya. Apalagi, lanjutnya, saat ini banyak orang yang bisa disewa untuk melakukan sesuatu, yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat umum.
Ia lantas mencontohkan kasus pengusiran aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi (Kompak) yang tengah melakukan aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (29/11), oleh sekelompok orang yang menamakan diri Masyarakat Indonesia Timur.
"Seharusnya kalau ada yang ingin memberikan kontra demo diberikan waktu dan tempat sendiri," katanya seraya berharap kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
Untuk memberikan dukungan moral dan mengantisipasi kemungkinan yang tak diinginkan, kata Hasyim, pada Rabu (2/12), para tokoh agama akan berkumpul membicarakan masalah itu di PBNU.
Menurut Hasyim, jika upaya pengalihan isu itu berhasil, maka isu korupsi yang menjadi tujuan utama akhirnya akan tersingkir menjadi isu-isu lain yang merusak sehingga koruptor akan melenggang dengan aman.
Satu hal lagi yang harus diwaspadai, kata Hasyim, yakni kemungkinan manuver pihak-pihak tertentu yang berupaya "memperjualbelikan" kasus Bank Century demi keuntungan pribadi maupun kelompok.
Sementara itu, Zainal Bintang mengatakan, kedatangan mereka ke PBNU untuk mencari dukungan dalam mengawal proses hak angket kasus Bank Century agar tidak kandas di tengah jalan, seperti yang dialami sejumlah kasus hak angket lainnya.
"Di era ini saja ada empat hak angket yang gugur. Selama reformasi ada 12 hak angket yang gugur. Kita khawatir hak angket Bank Century dimentahkan," kata politisi senior Partai Golkar tersebut.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
Tags: