Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 400 pada Selasa
28 Juli 2020 22:28 WIB
Dua orang anak bermain di depan mural bertema COVID-19 di Jakarta, Senin (27/7/2020). Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 per 27 Juli 2020, kasus positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 100.303 kasus, dimana 58.173 orang dinyatakan sembuh dan 4.838 orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Jakarta (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Jakarta pada Selasa (28/7) bertambah 412 kasus dengan total 19.886 kasus, naik dari hari sebelumnya sebanyak 19.474 kasus.
Berdasarkan data yang diterima dari Pemprov DKI Jakarta angka kasus positif ini sudah dua hari di atas 400 atau sejak Senin (27/7).
Penambahan pada Selasa ini, lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan pada Minggu (26/7) sebanyak 378 kasus, pada Sabtu (25/7) sebanyak 393 kasus, pada Jumat (24/7) sebanyak 279 kasus, pada Rabu (22/7) sebanyak 382 kasus dan pada Senin (20/7) sebanyak 361 kasus.
Baca juga: Lima wilayah DKI Jakarta berisiko tinggi penularan COVID-19
Akan tetapi, penambahan tersebut masih lebih rendah dari penambahan pada Kamis (23/7) sebanyak 416 kasus, dan pada Selasa (21/7) sebanyak 441 kasus yang merupakan rekor sebelumnya.
Dari jumlah yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu, yang sembuh bertambah 376 orang yang menjadikan jumlah total pasien sembuh hingga saat ini menjadi 12.373 orang (hari sebelumnya 11.997 orang). Sementara, untuk pasien meninggal dunia pada Selasa ini ada penambahan 13 orang menjadikan total yang meninggal sebanyak 795 orang (hari sebelumnya 782 orang).
Baca juga: Petugas kurban di Kemayoran diimbau ikut tes COVID-19
Hingga Selasa ini, sebanyak 1.847 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.702 orang) dan 4.871 orang melakukan isolasi mandiri atau self isolation di rumah termasuk Wisma Atlet (sebelumnya 4.993 orang).
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun menggunakan istilah suspek, probable, pelaku perjalanan, kontak erat dan discarded.
Berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, untuk suspek berjumlah 56.476 orang (sebelumnya 55.673 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 50.899 orang (hari sebelumnya 50.412), suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 1.805 orang (sebelumnya 1.472 orang), sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.546 orang (sebelumnya 1.563 orang) dan yang meninggal sebanyak 2.226 orang.
Baca juga: Penambahan kasus positif COVID-19 di Jakarta kembali tertinggi
Untuk pasien berstatus probable sebanyak 314 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 38 orang dan yang meninggal sebanyak 276 orang.
Untuk Pelaku Perjalanan berjumlah 1.944 orang (sebelumnya 1.931 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.831 orang (sebelumnya 1.825 orang) dan yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 113 orang (sebelumnya 106 orang).
Untuk Kontak Erat berjumlah 92.456 orang (sebelumnya 90.652 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 82.555 orang (sebelumnya 81.200 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 9.901 orang (sebelumnya 9.452 orang).
Sedangkan, untuk Discarded sebanyak 5.818 orang, yang telah selesai isolasi sebanyak 5.817 orang dan yang meninggal sebanyak satu orang.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 27 Juli 2020 sudah ada 535.764 sampel (sebelumnya 524.019 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.
Untuk tes PCR pada 27 Juli 2020, dilakukan pada 7.119 orang. Sebanyak 6.495 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 412 positif dan 6.083 negatif.
Baca juga: Banyak karyawan Citos terpapar COVID-19? Ini faktanya
Sementara itu, untuk tes cepat (rapid test) sudah diikuti total oleh sebanyak 300.547 orang telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 10.674 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 289.873 orang dinyatakan non-reaktif.
Untuk kasus positif, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Sebanyak 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu Memakai masker dengan benar; Menjaga jarak aman 1-2 meter; dan Mencuci tangan sesering mungkin.
Selain itu, juga diharapkan untuk tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat.
Berdasarkan data yang diterima dari Pemprov DKI Jakarta angka kasus positif ini sudah dua hari di atas 400 atau sejak Senin (27/7).
Penambahan pada Selasa ini, lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan pada Minggu (26/7) sebanyak 378 kasus, pada Sabtu (25/7) sebanyak 393 kasus, pada Jumat (24/7) sebanyak 279 kasus, pada Rabu (22/7) sebanyak 382 kasus dan pada Senin (20/7) sebanyak 361 kasus.
Baca juga: Lima wilayah DKI Jakarta berisiko tinggi penularan COVID-19
Akan tetapi, penambahan tersebut masih lebih rendah dari penambahan pada Kamis (23/7) sebanyak 416 kasus, dan pada Selasa (21/7) sebanyak 441 kasus yang merupakan rekor sebelumnya.
Dari jumlah yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru (COVID-19) itu, yang sembuh bertambah 376 orang yang menjadikan jumlah total pasien sembuh hingga saat ini menjadi 12.373 orang (hari sebelumnya 11.997 orang). Sementara, untuk pasien meninggal dunia pada Selasa ini ada penambahan 13 orang menjadikan total yang meninggal sebanyak 795 orang (hari sebelumnya 782 orang).
Baca juga: Petugas kurban di Kemayoran diimbau ikut tes COVID-19
Hingga Selasa ini, sebanyak 1.847 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.702 orang) dan 4.871 orang melakukan isolasi mandiri atau self isolation di rumah termasuk Wisma Atlet (sebelumnya 4.993 orang).
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun menggunakan istilah suspek, probable, pelaku perjalanan, kontak erat dan discarded.
Berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, untuk suspek berjumlah 56.476 orang (sebelumnya 55.673 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 50.899 orang (hari sebelumnya 50.412), suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 1.805 orang (sebelumnya 1.472 orang), sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.546 orang (sebelumnya 1.563 orang) dan yang meninggal sebanyak 2.226 orang.
Baca juga: Penambahan kasus positif COVID-19 di Jakarta kembali tertinggi
Untuk pasien berstatus probable sebanyak 314 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 38 orang dan yang meninggal sebanyak 276 orang.
Untuk Pelaku Perjalanan berjumlah 1.944 orang (sebelumnya 1.931 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.831 orang (sebelumnya 1.825 orang) dan yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 113 orang (sebelumnya 106 orang).
Untuk Kontak Erat berjumlah 92.456 orang (sebelumnya 90.652 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 82.555 orang (sebelumnya 81.200 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 9.901 orang (sebelumnya 9.452 orang).
Sedangkan, untuk Discarded sebanyak 5.818 orang, yang telah selesai isolasi sebanyak 5.817 orang dan yang meninggal sebanyak satu orang.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 27 Juli 2020 sudah ada 535.764 sampel (sebelumnya 524.019 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.
Untuk tes PCR pada 27 Juli 2020, dilakukan pada 7.119 orang. Sebanyak 6.495 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 412 positif dan 6.083 negatif.
Baca juga: Banyak karyawan Citos terpapar COVID-19? Ini faktanya
Sementara itu, untuk tes cepat (rapid test) sudah diikuti total oleh sebanyak 300.547 orang telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 10.674 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 289.873 orang dinyatakan non-reaktif.
Untuk kasus positif, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Sebanyak 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu Memakai masker dengan benar; Menjaga jarak aman 1-2 meter; dan Mencuci tangan sesering mungkin.
Selain itu, juga diharapkan untuk tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: