Jakarta, (ANTARA News) - Politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang bersama jajarannya yang tergabung dalam `Tim 9 Plus` mengajak semua elemen masyarakat mewaspadai kemungkinan manuver pihak-pihak tertentu yang berupaya `memperjual-belikan` kasus Bank Century demi keuntungan pribadi maupun kelompoknya.

"Salah satu tujuan terbentuknya `Tim 9 Plus` adalah untuk mengawal semua upaya memerangi manuver para antek neoliberalisme yang diduga terus berusaha mempengaruhi para pejuang anti korupsi dalam menguliti berbagai kasus kriminalisasi maupun korupsi, terutama atau termasuk skandal Bank Century itu," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Tim 9 plus melibatkan para aktivis maupun tokoh lintas generasi, lintas partai politik (Parpol) bahkan lintas ideologi.

Zainal Bintang mengakui, para penggagas dan mereka yang terlibat dalam Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Skandal Bank Century (BC) merupakan orang-orang hebat lintas Parpol.

"Mereka dan banyak gerakan lainnya yang bertujuan sama, harus sama-sama kita kawal. Jangan biarkan mereka bertarung sendiri, karena kaki tangan `neoliberalisme` itu sangat licik. Mereka bisa menggoda dengan banyak `iming-iming`, apakah itu uang, jabatan maupun fasilitas serta materi lainnya, sehingga segala gerakan kita bisa `diperdagangkan` atau `dibeli` mereka," katanya.

Secara khusus, demikian Zainal Bintang, target utama `Tim 9 Plus` itu ialah mengawal perjuangan `Tim 9 DPR RI`.

"Kita semua harus memperkuat dukungan kepada `Tim 9 DPR RI` itu yang sedang mempersiapkan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Skandal Bank Century. Seperti yang pernah saya tegaskan, mereka itu perlu diperkuat dan dikawal, jangan sampai `masuk angin`," tegasnya.

Alasan mengawal para anggota `Tim 9 DPR RI` itu, menurut Zainal Bintang, karena meskipun mereka itu terdiri atas para vokalis serta pejuang sejati, namun bukanlah penentu di partai masing-masing.

"Malah dikhawatirkan bisa-bisa pimpinan Parpol tertentu itu `menunggangi` vokalis-vokalis ini untuk menaikkan posisi tawar kepada `Cikeas` untuk kepentingan kekuasaan dan jabatan," tandasnya.

Mengenai `Tim 9 Plus` itu sendiri, kata Zainal Bintang, terdiri atas unsur-unsur plus yang bersinergi, seperti `kelompok facebookers`, para aktivis jalanan (`civil society`), serta aktivis pers.

Ada beberapa nama yang tidak asing lagi, seperti Hatta Taliwang, Laode Ida, Polycarpus, Eddy Dj Abdurrahman, Beathor S, Aryadi A, Natsir Mansyur, U Marasabessy, Farhat Abas dan lain-lain, ungkap Zainal Bintang.(*)