Semarang, (ANTARA News) - Pembagian daging kurban di Masjid Agung Kauman Semarang, Jumat, diwarnai aksi dorong ribuan orang yang telah menunggu sejak pagi hari.

Antrean ribuan orang yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang berada di pintu gerbang bagian selatan masjid mendapat pengawalan cukup ketat dari pihak kepolisian dan petugas Banser Kota Semarang.

Beberapa wanita dan anak-anak diantaranya terlihat menangis karena didesak dari belakang hingga hampir terjatuh meskipun pintu gerbang belum dibuka oleh panitia Idul Adha masjid setempat.

Pintu gerbang baru dibuka petugas sekitar pukul 14.00 WIB dan ribuan orang yang mengantre tersebut diperbolehkan masuk untuk menerima daging kurban dengan dibatasi sebanyak sepuluh orang setiap gerbang dibuka.

Salah seorang calon penerima daging kurban yang berasal dari daerah Patebon Kendal dan terlihat ikut mengantre, Imronah (45) mengatakan dirinya memang sudah berniat untuk mengikuti pembagian daging kurban di Masjid Agung Kauman Semarang.

"Saya rela jauh-jauh datang ke Semarang demi anak saya di rumah agar dapat menikmati daging kurban, mau beli tapi tidak punya uang," katanya.

Dia mengaku berangkat dari Kendal dari jam 09.00 WIB untuk berkeliling Kota Semarang mencari tempat-tempat yang membagikan daging kurban.

Ia mengungkapkan, bahwa hal tersebut dilakukannya tiap tahun, meski harus berdesak-desakan ia rela mengantre demi sejumlah daging bagi tujuh anaknya yang menunggu di rumah.

Sementara itu, Ketua Panitia pembagian daging kurban di Masjid Agung Kauman Semarang, Abubakar yang ditemui disela-sela kegiatan menjelaskan, pada hari raya Idul Adha tahun ini menyediakan sekitar enam ribu paket daging kurban masing-masing seberat seperempat kilogram.

"Daging tersebut berasal dari sepuluh ekor sapi dan 56 ekor kambing yang merupakan hewan kurban dari para jamaah di sekitar masjid," katanya.

Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi penerima daging kurban lebih dari sekali, maka pihak panitia mengharuskan setiap penerima mencelupkan jari tengah sebelah kanan ke tinta yang telah disediakan.

"Hal tersebut untuk mencegah orang yang tidak bertanggung jawab menerima daging kurban lebih dari sekali," ujarnya.

Menurut dia, ribuan paket daging kurban yang dibagikan diberikan pada masyarakat yang berhak menerima dan kelompok-kelompok yang telah mengajukan proposal penerimaan daging kurban.(*)