Hanoi (ANTARA) - Vietnam tengah melakukan evakuasi terhadap 80.000 orang, kebanyakan wisatawan, dari pusat pariwisata di Kota Danang, menyusul kemunculan tiga kasus penularan lokal COVID-19 akhir pekan lalu, demikian menurut keterangan pemerintah pada Senin.

Proses evakuasi tersebut akan memakan waktu setidaknya empat hari melalui pengoperasian pesawat maskapai domestik dengan sekira 100 penerbangan per hari dari Kota Danang ke 11 kota lain.

Kementerian Kesehatan Vietnam menyatakan bahwa semua orang yang dievakuasi dari Danang wajib menjalankan karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

Vietnam kembali berada dalam status waspada setelah pemerintah mengumumkan pada Sabtu (25/7) bahwa muncul satu kasus infeksi COVID-19 lokal, pertama kalinya sejak April lalu. Tiga kasus lainnya muncul pada Minggu (26/7) di lokasi sekitar Danang.

Sebelumnya, Vietnam menerapkan aturan ketat karantina wilayah serta menjalankan program pengujian deteksi virus corona secara masif, sehingga berhasil menahan kasus infeksi pada angka 420 kasus saja dan nihil kematian.

Hingga saat ini, Vietnam masih menutup akses pariwisata asing, namun terdapat peningkatan pada kegiatan wisatawan domestik yang memanfaatkan potongan harga tiket pesawat dan paket liburan.

Menyusul kemunculan kasus baru, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc memerintahkan kepolisian untuk meningkatkan tindakan tegas pada pelaku imigrasi ilegal.

Media resmi pemerintah pada Minggu melaporkan bahwa kepolisian Danang menangkap seorang laki-laki asal China berusia 42 tahun yang disebut sebagai kepala kelompok kriminal yang membantu orang-orang dari China memasuki Vietnam secara ilegal.

Walaupun demikian, otoritas terkait belum secara resmi menyatakan bahwa kasus baru yang muncul itu terkait dengan imigrasi ilegal.

Sumber: Reuters
Baca juga: Vietnam setuju buka kembali penerbangan komersial ke China
Baca juga: Vietnam berencana membuka penerbangan ke negara bebas COVID-19
Baca juga: Penonton penuhi stadion saat Liga Vietnam dimulai lagi