Mamuju (ANTARA News) - Ribuan kendaraan ikut memeriahkan malam takbiran di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis, menjelang parayaan Idul Adha 1430 H.
ANTARA Kamis malam melaporkan, ribuan kendaraan bermotor, terdiri dari kendaraan roda dua dan roda empat memulai pawai di Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Mobil yang mengikuti jalannya pawai dihiasi dengan berbagai pernak-pernik Islami, sepeti miniatur Mesjid.
Tidak ketinggalan, warga yang berada di pinggir jalan pun turut meramaikan malam takbiran dengan menyalakan menggunakan kembang api.
Pawai tersebut dibuka oleh Bupati Mamuju, Suhardi Duka, dan didampingi oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Mamuju, Habsi Wahid, serta beberapa pejabat eselon lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Mamuju, Suhardi Duka, menyatakan, bahwa pawai ini merupakan tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Mamuju pada malam Takbiran merayakan Idul Adha.
Melihat antusiasme masyarakat yang cukup besar untuk mengikuti pawai ini, ia meminta agar pihak Kepolisian Resor (Polres) Mamuju untuk mengawal seluruh prosesi pawai hingga selesai.
"Pawai tersebut dimulai di lapangan Ahmad Kirang Mamuju, dan melalui ruas jalan di sudut kota Mamuju, Pantai Manakarra Mamuju, dan akan berakhir di lokasi start semula dengan pengawalan aparat kepolisian," ungkapnya.
Ia mengimbau kepada seluruh peserta pawai untuk tetap mengendarai kendaraan secara santun, dan tidak merugikan kepentingan masyarakat lain.
Pada pawai tersebut, sempat terjadi aksi ugal-ugalan dari para pengendara motor, sehingga menimbulkan tabrakan kecil.
Pihak kepolisian yang mengawal pawai tersebut juga langsung mengambil tindakan yang tegas terhadap peserta yang mengendarai kendaraan dengan ugal-ugalan.
Tidak hanya dari pihak kepolisian, pawai tersebut juga dikawal oleh petugas dari Pemadam Kebakaran serta Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan lalu lintas.(*)
Ribuan Kendaraan Meriahkan Malam Takbiran
26 November 2009 23:22 WIB
Warga menabuh beduk di atas bus saat takbir keliling di Jakarta (ANTARA/Ujang Zaelani)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: