Washington (ANTARA News/AFP) - Dana Moneter Internasional (IMF), Kamis, mengatakan telah menjual 10 ton emas kepada bank sentral Srilanka senilai 375 juta dolar, sebagai bagian dari restrukturisasi sumber-sumber finansial IMF.

Itu merupakan penjualan emas IMF yang ketiga dalam sebulan terakhir karena institusi yang berbasis di Washington yang merupakan pemegang resmi terbesar ke tiga dunia logam berharga tersebut, berupaya mengurangi ketergantungan pada pendapatan utama dan menopang keuangannya di tengah krisis ekonomi global.

IMF mengatakan bahwa penjualan kepada Bank Sentral Srilanka itu didasarkan atas harga pasar pada Senin.

Pada 2 November lalu, IMF juga menjual sebanyak 200 ton emas kepada bank sentral India senilai 6,7 miliar dolar, kemudian menjual dua ton emas kepada Mauritius pada 16 November senilai 71,7 juta dolar.

Pada September, Dewan eksekutif IMF menyetujui penjualan 403.3 ton emas. IMF, yang saat ini memiliki hampir 3.000 ton emas, merupakan pemegang resmi terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Jerman.

IMF juga mengatakan akan menjual emas secara langsung ke bank-bank sentral dan para pemegang resmi lainnya untuk periode awal sebelum menjual jumlah yang tersisa lainnya pada pasar terbuka "secara bertahap dari waktu ke waktu" sejalan dengan pendekatan yang dipakai oleh bank sentral guna menghindar dari gangguan pasar.

Penjualan tersebut menjadikan total emas IMF yang terjual kepada bank sentral menjadi 212 ton.

Emas dan harga komoditas lain melonjak dalam beberapa bulan terakhir di tengah pergerakan menjauhi dolar yang merosot. Logam juga memenangkan dukungan atas ketakutan terhadap inflasi, karena emas secara luas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman. (*)