PLTS sangat tepat untuk kawasan perumahan
26 Juli 2020 14:51 WIB
Dokumentasi - Seorang warga pemilik panel surya, Agus Nurokhim, membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap rumahnya di Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (1/9/2019). Menurut warga itu, pembangunan panel senilai sekitar Rp20 juta dengan ukuran 2,5 meter x 4 meter tersebut mampu menghasilkan listrik sebesar 1.300 Watt per hari. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.)
Jakarta (ANTARA) - Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS sangat tepat bagi kawasan perumahan yang membutuhkan dukungan listrik untuk warganya.
PT Surya Utama Nuansa (SUN), perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan energi (PLTS) mandiri mendukung program elektrifikasi nasional sebesar 100 persen.
"Kami punya teknologi solar home system (SHS) off-grid, yakni sistem surya mandiri yang tidak perlu bantuan grid lain untuk menyala," kata Direktur SUN Roy Wijaya dalam keterangan kepada wartawan, Minggu.
Teknologi ini mudah diaplikasikan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat aliran listrik dari energi bersih untuk meningkatkan taraf hidup ekonominya.
Roy mengungkapkan SUN telah memasok kebutuhan listrik bagi 2.885 rumah di enam provinsi pada skala rumah tangga.
Baca juga: Kementerian ESDM apresiasi kerjasama swasta dan Norwegia bangun PLTS
Baca juga: FTUI bangun PLTS Terapung Bifacial pertama di Indonesia Teknologi SHS off-grid bekerja menggunakan tenaga surya yang disimpan pada sebuah baterai. Besaran daya yang dihasilkan dari teknologi sistem SHS mampu menghidupkan mesin televisi, radio, kipas angin dan lampu.
Selain untuk rumah, PLTS ini juga dapat dimanfaatkan untuk kapal nelayan sehingga dapat menangkap ikan di malam hari. PLTS juga dapat dipergunakan untuk daerah-daerah yang sulit untuk dimasuki jaringan listrik.
SUN merupakan salah satu pengembang proyek sistem tenaga surya di Indonesia yang telah mengantongi proyek tenaga surya sebesar 50 MWp dalam kurun waktu empat tahun sejak berdiri pada tahun 2016.
SUN telah berpengalaman memasang panel surya di perumahan, gedung perkantoran, pabrik, mal, hotel, stasiun pengisian BBM, area pertambangan, perkebunan bahkan daerah terpencil yang belum dialiri listrik.
PT Surya Utama Nuansa (SUN), perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan energi (PLTS) mandiri mendukung program elektrifikasi nasional sebesar 100 persen.
"Kami punya teknologi solar home system (SHS) off-grid, yakni sistem surya mandiri yang tidak perlu bantuan grid lain untuk menyala," kata Direktur SUN Roy Wijaya dalam keterangan kepada wartawan, Minggu.
Teknologi ini mudah diaplikasikan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat aliran listrik dari energi bersih untuk meningkatkan taraf hidup ekonominya.
Roy mengungkapkan SUN telah memasok kebutuhan listrik bagi 2.885 rumah di enam provinsi pada skala rumah tangga.
Baca juga: Kementerian ESDM apresiasi kerjasama swasta dan Norwegia bangun PLTS
Baca juga: FTUI bangun PLTS Terapung Bifacial pertama di Indonesia Teknologi SHS off-grid bekerja menggunakan tenaga surya yang disimpan pada sebuah baterai. Besaran daya yang dihasilkan dari teknologi sistem SHS mampu menghidupkan mesin televisi, radio, kipas angin dan lampu.
Selain untuk rumah, PLTS ini juga dapat dimanfaatkan untuk kapal nelayan sehingga dapat menangkap ikan di malam hari. PLTS juga dapat dipergunakan untuk daerah-daerah yang sulit untuk dimasuki jaringan listrik.
SUN merupakan salah satu pengembang proyek sistem tenaga surya di Indonesia yang telah mengantongi proyek tenaga surya sebesar 50 MWp dalam kurun waktu empat tahun sejak berdiri pada tahun 2016.
SUN telah berpengalaman memasang panel surya di perumahan, gedung perkantoran, pabrik, mal, hotel, stasiun pengisian BBM, area pertambangan, perkebunan bahkan daerah terpencil yang belum dialiri listrik.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: