BI Bali: 108.573 "merchant" telah gunakan QRIS
25 Juli 2020 20:44 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat menyampaikan sambutan dalam acara "Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru dan Digitalisasi Monkey Forest Berbasis QRIS" (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)
Gianyar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat hingga 17 Juli 2020 sebanyak 108.573 "merchant" atau pelaku usaha di Pulau Dewata telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam bertransaksi.
"Jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 17 Juli 2020 yang telah mencapai 108.573 merchant, meningkat sebesar 314 persen dibandingkan dengan awal tahun 2020 yang hanya sebanyak 25.483 merchant," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat menyampaikan sambutan dalam acara "Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru dan Digitalisasi Monkey Forest Berbasis QRIS" di Gianyar, Sabtu.
Dari angka tersebut, lanjut dia, sebaran di Kabupaten Gianyar masih sekitar 8,1 persen atau sebanyak 8.797 merchant, sedangkan mayoritas "merchant" pengguna QRIS itu ada di Kota Denpasar.
"Kami yakin setelah implementasi digitalisasi di Monkey Forest ini, akan semakin mendorong percepatan dan perluasan implementasi penggunaan QRIS di Bali dan khususnya di Kabupaten Gianyar," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati itu.
Baca juga: BI bebaskan biaya transaksi QRIS bagi UMKM di masa normal baru
Baca juga: BI Bali anjurkan wisatawan gunakan nontunai saat "Normal Baru"
Dipilihnya Monkey Forest Ubud untuk implementasi penggunaan QRIS sangat tepat karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik dan internasional. Terlebih lagi, lokasinya yang strategis di Ubud sebagai kawasan yang sudah populer sebagai episentrum budaya dan wisata alam menjadikan Monkey Forest ini sebagai tujuan yang tidak mungkin dilewatkan oleh wisatawan saat berkunjung ke Bali.
Trisno menambahkan, penerapan tatanan kehidupan era baru di tengah pandemi COVID-19 ini tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS.
"Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya sektor pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman," katanya.
Selain itu, QRIS sebagai kanal pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan baru karena mendukung faktor kebersihan (clean), kesehatan (health) dan keamanan (safety) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.
Di Monkey Forest Ubud tidak hanya sudah menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan tetapi juga telah mempersiapkan cara bertransaksi secara digital yaitu menggunakan QRIS seperti pembelian tiket masuk hingga penjualan pupuk hasil pengolahan sampah yang ada di area Monkey Forest.
"Saya berharap penggunaan QRIS ini kedepan dapat semakin diperluas hingga destinasi-destinasi wisata lainnya di Ubud. Kami berharap dengan dioptimalkannya penggunaan QRIS selain mampu mencegah risiko penularan virus juga mampu mendukung kegiatan ekonomi masyarakat Ubud Gianyar khususnya Desa Padangtegal," kata Trisno.
Baca juga: BI sebut pembayaran nontunai melalui QRIS mulai meningkat
"Jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 17 Juli 2020 yang telah mencapai 108.573 merchant, meningkat sebesar 314 persen dibandingkan dengan awal tahun 2020 yang hanya sebanyak 25.483 merchant," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat menyampaikan sambutan dalam acara "Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru dan Digitalisasi Monkey Forest Berbasis QRIS" di Gianyar, Sabtu.
Dari angka tersebut, lanjut dia, sebaran di Kabupaten Gianyar masih sekitar 8,1 persen atau sebanyak 8.797 merchant, sedangkan mayoritas "merchant" pengguna QRIS itu ada di Kota Denpasar.
"Kami yakin setelah implementasi digitalisasi di Monkey Forest ini, akan semakin mendorong percepatan dan perluasan implementasi penggunaan QRIS di Bali dan khususnya di Kabupaten Gianyar," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati itu.
Baca juga: BI bebaskan biaya transaksi QRIS bagi UMKM di masa normal baru
Baca juga: BI Bali anjurkan wisatawan gunakan nontunai saat "Normal Baru"
Dipilihnya Monkey Forest Ubud untuk implementasi penggunaan QRIS sangat tepat karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik dan internasional. Terlebih lagi, lokasinya yang strategis di Ubud sebagai kawasan yang sudah populer sebagai episentrum budaya dan wisata alam menjadikan Monkey Forest ini sebagai tujuan yang tidak mungkin dilewatkan oleh wisatawan saat berkunjung ke Bali.
Trisno menambahkan, penerapan tatanan kehidupan era baru di tengah pandemi COVID-19 ini tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS.
"Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya sektor pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman," katanya.
Selain itu, QRIS sebagai kanal pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan baru karena mendukung faktor kebersihan (clean), kesehatan (health) dan keamanan (safety) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.
Di Monkey Forest Ubud tidak hanya sudah menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan tetapi juga telah mempersiapkan cara bertransaksi secara digital yaitu menggunakan QRIS seperti pembelian tiket masuk hingga penjualan pupuk hasil pengolahan sampah yang ada di area Monkey Forest.
"Saya berharap penggunaan QRIS ini kedepan dapat semakin diperluas hingga destinasi-destinasi wisata lainnya di Ubud. Kami berharap dengan dioptimalkannya penggunaan QRIS selain mampu mencegah risiko penularan virus juga mampu mendukung kegiatan ekonomi masyarakat Ubud Gianyar khususnya Desa Padangtegal," kata Trisno.
Baca juga: BI sebut pembayaran nontunai melalui QRIS mulai meningkat
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020
Tags: