Gubernur Senang Tiga Putra Maluku Dipercaya Presiden
25 November 2009 09:11 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Selasa (24/11) malam di Baileo Siwalima, Karang Panjang, Ambon menerima Penganugerahan dan Pengukuhan Gelar Adat Kehormatan Maluku Upu Latu Rat-Maran Siwalima di Ambon, Maluku. (ANTARA/Rumgapres/haryanto) (ANTARA/Rumgapres/haryanto)
Ambon (ANTARA News) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengucapkan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena telah memberi tempat kepada tiga putra daerah Maluku di jajaran pimpinan MPR dan dalam pemerintahannya.
Dalam sambutan peringatan Hari Perdamaian Dunia 2009 di Taman Pelita, Kota Ambon, Rabu, Gubernur Maluku menyampaikan rasa terima kasihya karena Presiden telah mempercayai putra Maluku.
"Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih karena Presiden telah memberi kepercayaan kepada tiga putra Maluku untuk bersama-sama di pemerintahan," ujarnya.
Ia pun menyebutkan tiga nama putra daerah Maluku yang mendapat kepercayaan Presiden Yudhoyono yaitu Wakil Ketua MPR asal Fraksi Partai Demokrat Melina Leimena Suharli, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI George Toisutta, serta Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun.
Melina dan George Toisutta tampak hadir dalam acara peringatan Hari Perdamaian Dunia di Ambon.
Dalam sambutannya, Gubernur Maluku juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Yudhoyono karena ketika menjabat Menko Polhukam di era Presiden Megawati Soekarnoputri menginisiasi perjanjian perdamaian Malino II bersama dengan Menko Kesejahteraan Rakyat saat itu HM Jusuf Kalla.
Gubernur Maluku dalam pidatonya menyampaikan terima kasih kepada Jusuf Kalla atas kontribusinya mewujudkan perdamaian di bumi Maluku. Namun, Kalla tidak hadir dalam peringatan Hari Perdamaian Dunia 2009.
Gubernur Maluku mengatakan, perjanjian damai Malino II telah membawa dampak luar biasa bagi kehidupan rakyat Maluku yang kini bisa mencicipi ketenangan dan kedamaian.
Rakyat Maluku, lanjut Karel, telah bertekad sebulat hati untuk terus mengimplementasikan hakikat sejati kedamaian dalam hidup mereka dengan terus menghadirkan kasih sayang dan menghargai perbedaan.
"Sehingga diharapkan dapat tercipta damai berkelanjutan di negeri tercinta, khususnya Maluku," ujarnya.
Pada peringatan hari perdamaian dunia 2009 bertema "Damai Berkelanjutan", Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani menandatanani prasasti peresmian monumen gong perdamaian dunia yang ditempatkan di tengah Taman Pelita Kota Ambon.
Kehadiran gong perdamaian dunia di Kota Ambon yang pernah dilanda konflik sosial pada 1999-2004 diharapkan dapat menggugah masyarakat Maluku untuk hidup berdampingan sebagai satu keluarga besar.(*)
Dalam sambutan peringatan Hari Perdamaian Dunia 2009 di Taman Pelita, Kota Ambon, Rabu, Gubernur Maluku menyampaikan rasa terima kasihya karena Presiden telah mempercayai putra Maluku.
"Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih karena Presiden telah memberi kepercayaan kepada tiga putra Maluku untuk bersama-sama di pemerintahan," ujarnya.
Ia pun menyebutkan tiga nama putra daerah Maluku yang mendapat kepercayaan Presiden Yudhoyono yaitu Wakil Ketua MPR asal Fraksi Partai Demokrat Melina Leimena Suharli, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI George Toisutta, serta Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun.
Melina dan George Toisutta tampak hadir dalam acara peringatan Hari Perdamaian Dunia di Ambon.
Dalam sambutannya, Gubernur Maluku juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Yudhoyono karena ketika menjabat Menko Polhukam di era Presiden Megawati Soekarnoputri menginisiasi perjanjian perdamaian Malino II bersama dengan Menko Kesejahteraan Rakyat saat itu HM Jusuf Kalla.
Gubernur Maluku dalam pidatonya menyampaikan terima kasih kepada Jusuf Kalla atas kontribusinya mewujudkan perdamaian di bumi Maluku. Namun, Kalla tidak hadir dalam peringatan Hari Perdamaian Dunia 2009.
Gubernur Maluku mengatakan, perjanjian damai Malino II telah membawa dampak luar biasa bagi kehidupan rakyat Maluku yang kini bisa mencicipi ketenangan dan kedamaian.
Rakyat Maluku, lanjut Karel, telah bertekad sebulat hati untuk terus mengimplementasikan hakikat sejati kedamaian dalam hidup mereka dengan terus menghadirkan kasih sayang dan menghargai perbedaan.
"Sehingga diharapkan dapat tercipta damai berkelanjutan di negeri tercinta, khususnya Maluku," ujarnya.
Pada peringatan hari perdamaian dunia 2009 bertema "Damai Berkelanjutan", Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani menandatanani prasasti peresmian monumen gong perdamaian dunia yang ditempatkan di tengah Taman Pelita Kota Ambon.
Kehadiran gong perdamaian dunia di Kota Ambon yang pernah dilanda konflik sosial pada 1999-2004 diharapkan dapat menggugah masyarakat Maluku untuk hidup berdampingan sebagai satu keluarga besar.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: